Harga Yang Mempengaruhi Harga Pasar Forex
Info Forex. Harga Yang Mempengaruhi Harga Pasar Forex. Untuk memahami apa saja yang sebenarnya menggerakkan harga, baik di pasar, antar bank, sampai alat tukar, maka yang harus diingat pertama kali adalah apakah ada penjual dan pembelinya. Sedangkan untuk melakukan pembukaan posisi dapat diatur dengan menggunakan open pending, atau eksekusi langsung.
Setiap pelaku pasar pasti melakukan order, baik melakukan order jual atau beli. Perintah order tersebut harus diisi pada harga yang telah disepakati. Sebagai contoh, katakanlah Anda trading pada pair EUR/USD dan harga penawaran saat ini di 1,2500. Anda bisa menetapkan limit order sell misalnya pada 1,2501. Ketika permintaan yang Anda pesan tadi telah menemukan pembeli, harga yang ditawarkan tersebut akan naik ketingkat level harga 1,2501.
![pasar forex](<p><strong>Analisa Forex </strong></p>
<p>Menyusul ‘bencana’ <em>flash crash</em> GBP/USD yang menghempaskan Poundsterling ke level terendah baru 31 tahun, banyak pengamat mulai memperkirakan skenario-skenario paling memungkinkan berikutnya, baik secara fundamental maupun teknikal. Sebagaimana dihimpun dari analisa forex di berbagai sumber, inilah pengamatan analis tentang prospek Cable berikutnya.</p>
<p><img class="alignnone wp-image-707" src="http://forexindonesia.org/wp-content/uploads/2016/10/analisa-forex-poundsterling-300x187.jpg" alt="BritishPound" width="735" height="458" /></p>
<p><strong>Analisa Forex Fundamental Poundsterling</strong><br />
Pengamatan Goldman Sachs menyatakan jika Sterling bisa merosot hingga sekitar 5 persen di 3 bulan ke depan, tepatnya di kisaran 1.20. Analisa tersebut didasarkan pada kemungkinan tindak lanjut Brexit yang bisa menjadi lebih rumit dari kelihatannya. Rangkuman ForexCrunch dari eFXplus menunjukkan bahwa Goldman Sachs sebelumnya telah merevisi turun analisa forex mereka untuk Cable di bulan Juli, namun sempat dikecoh oleh pilihn BoE untuk menunggu hingga rapat Agustus, dan kemungkinan tidak diberlakukannya Pasal 50 sebagai tindak lanjut Brexit.</p>
<p>Namun kenyataan berkata lain, manakala di awal Oktober ini, Theresa May mengisyaratkan kemungkinan penerapan aturan tersebut mulai tahun depan. Untuk itu, Goldman Sachs menekankan risiko <em>downside </em>pada proyeksi Sterling di analisa forex-nya kali ini.</p>
<p><strong>Anjloknya Sterling Sudah Sesuai Dugaan</strong><br />
Lain Goldman Sachs, lain pula Credit Suisse. Lembaga keuangan tersebut mengklaim sudah memperkirakan ‘hancurnya’ Poundsterling di level seperti sekarang ini. Hal tersebut tak terlalu mengherankan, apalagi jika melihat analisa forex GBP mereka yang sebelumnya selalu didasarkan pada 2 kemungkinan berikut ini:</p>
<p>1. Bahwa pada suatu waktu dalam 12 bulan ke depan, Pasal 50 akan dijalankan</p>
<p>2. Sterling akan “kelabakan” menghadapi berita diberlakukannya pasal 50, karena hal itu bakal terjadi saat perekonomian Inggris belum memiliki persiapan yang cukup untuk menyambut langkah pemisahan Inggris dari Uni Eropa secara pasti.</p>
<p>Setelah <em>statement</em> mengejutkan Theresa May yang mengubah peta pergerakan market Poundsterling, Credit Suisse mengubah target level 3 bulannya dari 1.34 ke 1.22, sambil memperingatkan risiko implikasi negatif bagi investasi jangka menengah.</p>
<p><strong>Analisa Forex Teknikal Poundsterling</strong><br />
Jika secara fundamental Pounsterling sama-sama diekspektasi terus menurun dalam waktu beberapa bulan ke depan, lantas bagaimana dengan pantauan analisa forex teknikalnya?</p>
<p>Menurut analis FX Bazooka yang mengawasi pergerakan GBP/USD dengan komponen Eliiot Wave serta support dan resistance, Cable juga diperkirakan masih sanggup melanjutkan pelemahan.</p>
<p><img class="alignnone wp-image-708" src="http://forexindonesia.org/wp-content/uploads/2016/10/analisa-forex-teknikal-poundsterling-1-300x245.png" alt="analisa forex teknikal poundsterling " width="618" height="504" /></p>
<p>Setelah menembus support 1.2600, GBP/USD diprediksikan bisa merosot hingga ke 1.2000. Pada tampilan chart <em><strong>daily </strong></em>di atas, tampak bahwa breakout harga dari 1.2600 telah mengaktifkan percepatan gelombang minor (3), yang termuat dalam gelombang intermediate menurun (3) dari gelombang mayor (5), yang terbentuk sejak pertengahan Juli). Analisa forex ini juga menyarankan sell dengan stop loss di pertengahan ATR daily, tepatnya di atas level 1.2600.</p>
)
Setelah pembeli memasuki pasar sesuai harga 1,2501 maka order yang kita buat tadi bisa diborong oleh mereka. Salah satu cara untuk melakukan order adalah Anda bisa menerapkan order pending yaitu limit order dan stop order. Limit order ditetapkan untuk mengeksekusi hanya jika tingkat harga yang ditetapkan tercapai. Limit order dapat digambarkan menunggu harga, sementara stop order dapat digambarkan mengikuti harga. Ini adalah perbedaan yang sangat penting karena merupakan tulang punggung dari dinamika harga.
Perlu dicatat bahwa harga permintaan tidak boleh lebih rendah dari harga penawaran. Metatrader telah mengantisipasi hal ini, dimana ketika harga yang ditawarkan masih dibawah permintaan, stop order tidak bisa difungsikan. Sebaliknya pada saat harga yang ditawarkan sudah diatas permintaan, Anda hanya diperbolehkan menggunakan order limit.
Perhatikan pula pada spread. Dalam pasar valas yang sesungguhnya, spread dapat mengalami perubahan. Perubahan ini didasarkan dari volatilitas harga yang cenderung meningkat hingga akhirnya normal kembali. Anda harus melihat keadaan spread tersebut. Penempatan order pending tidak bisa mengetahui keadaan spread, Anda bisa menggunakan alat bantu yang bisa melacak keberadaan spread. Terkadang hal ini juga membuat trader terkejut dengan adanya pelebaran harga.
