Moving Average adalah indikator teknikal yang dihitung berdasarkan rata-rata harga di masa lalu, untuk mengetahui tren harga saat ini serta proyeksi pergerakan di masa depan. Ini merupakan indikator yang paling banyak digunakan dalam analisa teknikal untuk trading forex. Mengapa? karena menggunakan Moving Average merupakan salah satu cara trading forex paling mudah. Berikut ini panduan tutorial langkah-langkahnya:
1. Buka platform trading, misalnya Metatrader4 (MT4) atau Metatrader5 (MT5).
2. Buka grafik pasangan mata uang yang akan ditradingkan. Misalnya pasangan EUR/USD. Lalu, tentukan timeframe apa yang akan digunakan. Jika ingin day-trading, maka pilihlah timeframe antara H1 hingga H4. Jika ingin Scalping, maka pilihlah timeframe M10, M15, atau M30.
Baca juga : Tutorial Cara Install MetaTrader
3. Pilih menu Indicator atau Insert – Indicator. Dalam daftar yang muncul setelahnya, carilah Moving Average. Klik pada opsi Moving Average untuk menempatkannya pada grafik harga EUR/USD.
4. Apabila Moving Average diterapkan begitu saja pada grafik (langsung OK), maka yang akan muncul hanyalah setting default yang sulit dipakai untuk trading. Jadi, kita harus merubah setting terlebih dahulu pada jendela yang muncul. Setting Moving Average seperti apa yang paling akurat? Pada dasarnya, setiap trader bisa menentukan setting sendiri dan mengkombinasikan beberapa Moving Average untuk mencapai hasil yang paling cocok dengan gaya tradingnya. Namun, jika Anda masih coba-coba, maka dapat menggunakan dua setting ini:
– Untuk scalping: pasanglah dua Moving Average (Exponential) pada Close Price dengan periode 5 dan 20 di timeframe M15.
– Untuk day trading: pasanglah dua Moving Average (Simple) pada Close Price dengan periode 50 dan 100 di timeframe H4.
Untuk mempermudah penggunaan, buatlah agar kedua garis itu memiliki warna yang kontras, misalnya biru dan merah. Ingat-ingat warna masing-masing, jangan sampai tertukar.
5. Dalam menggunakan Moving Average untuk trading, perhatikan aturan berikut:
– Tren naik (bullish) jika harga berada di atas garis Moving Average, atau jika MA berperiode rendah berada di atas garis MA berperiode lebih panjang.
– Tren turun (bearish) jika harga berada di bawah garis Moving Average, atau jika MA berperiode rendah berada di bawah garis MA berperiode lebih panjang.
– Sinyal Buy jika MA berperiode rendah bergerak dari bawah ke atas hingga melintasi (crossover) garis MA berperiode tinggi. Close posisi setelah garis MA berperiode rendah cenderung flat (tidak naik lebih tinggi lagi).
– Sinyal Sell jika MA berperiode rendah bergerak dari atas ke bawah hingga melintasi (crossover) garis MA berperiode tinggi. Close posisi setelah garis MA berperiode rendah cenderung flat (tidak turun lebih rendah lagi).
Baca juga : Cara Belajar Forex Di Smartphone
Mudah sekali, bukan!? Jika tidak cocok dengan setting yang disebutkan di atas, Anda bisa mengubah-ubah setting hingga cocok. Aturan menggunakannya tetap sama, berapapun period Moving Average yang Anda pilih. Namun, agar percobaan lancar dan bebas risiko, sebaiknya lakukan pada akun demo forex. Akun demo merupakan fasilitas gratis dari broker-broker forex sebagai wahana berlatih serta uji strategi bagi trader pemula. Di sini, Anda dapat mengutak-atik Moving Average sesuka hati dalam kondisi pasar teraktual, tanpa keluar biaya sepeserpun.