Tutorial Mengoptimalkan Indikator RSI Untuk Hasil Trading Terbaik

Relative Strength Index (RSI) termasuk salah satu indikator teknikal paling populer di kalangan trader forex. Namun, indikator RSI juga sering dituduh mudah meleset atau kurang akurat. Padahal, ada beberapa cara sederhana untuk mengoptimalkan indikator RSI agar memperoleh hasil trading maksimal.

Indikator RSI yang Tidak Akurat?

Secara teoritis, indikator RSI selalu naik-turun diantara level 0 dan 100 seiring dengan perubahan harga pasangan mata uang. Karenanya, trader umumnya mematok ambang level 30 dan 70 sebagai pembatas antara kondisi jenuh jual (oversold) dan jenuh beli (overbought).
Apabila indikator jatuh ke bawah 30, berarti oversold, dan harga akan berbalik naik. Apabila indikator tembus level 70, berarti overbought, dan harga akan berbalik turun.

Baca juga : Perbedaan Antara Indikator MACD Dengan RSI

Namun, pada prakteknya, trader akan sering menemukan bahwa:
1. Indikator tak keluar dari bawah level 30 atau sebaliknya, tak turun dari level 70, meski sudah berhari-hari. Ini adalah situasi pasar “trending”. Jika tak siap menghadapinya, maka Anda bisa terjebak floating negatif dalam waktu lama dan berakhir terkena Margin Call.
2. Indikator tak masuk ke atas level 70 maupun jatuh ke bawah level 30, meski sudah berhari-hari juga. Ini biasanya berhubungan dengan situasi pasar “sideways” dan volatilitas rendah. Jika tak siap menghadapinya, maka Anda takkan bisa Open posisi trading karena tak ada sinyal.

Langkah-langkah Mengoptimalkan Indikator RSI

Agar tidak terjebak oleh mitos tidak akuratnya indikator RSI akibat kedua kasus di atas, Anda dapat mencoba mengaplikasikan langkah-langkah berikut ini:

Mengoptimalkan Indikator RSI

1. Geser ambang oversold dan overbought RSI ke level 20 dan 80. Pada platform Metatrader, akan muncul opsi seperti ini untuk mengkustomisasi indikator RSI. Pilihlah 20 dan 80 agar level tersebut ditandai otomatis oleh platform.

Langkah ini memungkinkan trader menyortir sinyal oversold dan overbought secara lebih akurat, ketimbang tetap pada level 30-70.

Sinyal trading buy atau sell

2. Untuk sinyal trading buy atau sell, perhatikan garis tengah level 50. Jika indikator RSI naik ke atas 50, berarti itu waktunya mencari momen untuk buy. Sedangkan jika RSI di bawah level 50, berarti itu waktunya untuk sell. Sebaiknya, jangan gunakan level oversold dan overbought sebagai penanda untuk buy atau sell; melainkan sebagai penanda waktu untuk Close posisi trading.

Baca juga : Analisa Fundamental & Strategi Trading

3. Ubah parameter period pada indikator RSI sesuai dengan jangka waktu trading Anda. Secara default, indikator RSI memiliki setting periode 14. Namun, trader pengguna timeframe jangka pendek (H4 atau lebih rendah) sebaiknya menggunakan period lebih kecil, misalnya 9. Sedangkan trader jangka panjang sebaiknya menggunakan period lebih tinggi, misalnya 25. Parameter ini juga bisa dimodifikasi dengan mudah pada platform Metatrader. Coba saja setting indikator RSI dengan cara ini, lalu praktekkan.

admin :
Disqus Comments Loading...