Banyak yang menganggap kalau untuk menafsirkan berita forex maka perlu belajar ilmu ekonomi dulu. Apabila kita berbicara mengenai beberapa puluh tahun lalu, boleh jadi demikian. Namun, di era teknologi informasi ini, semua trader bisa mendapatkan akses informasi dalam waktu yang sama melalui kalender forex, sehingga analisa fundamental pun bisa dilakukan oleh trader pemula. Secara mudah dan praktis, analisa fundamental dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
1. Miliki Kalender Forex Acuan
Lewat jaringan internet, data akan dirilis pada situs lembaga statistik atau badan penyusun data secara serempak dengan update di kalender forex yang sudah tersedia di platform trading dan bisa diakses bebas di berbagai website.
Baca juga : Cara Bermain Forex Untuk Pemula Tanpa Modal
Berita forex pasti akan keluar terlambat, karena jurnalis butuh waktu untuk menghimpun data dan menuliskannya. Namun, kalender forex bisa update nyaris seketika. Kalender forex juga sudah dilengkapi dengan kode warna untuk menandai apakah suatu data itu bearish (merah), bullish (hijau), atau netral (hitam/coklat).
2. Buat Daftar Analisa Fundamental Per Mata Uang
Mata uang apa saja yang Anda perdagangkan? Kenali fundamental negara masing-masing dengan membuat daftar yang minimal berisi tujuh faktor:
– GDP (Gross Domestic Product)
– Inflasi Konsumen (CPI)
– Ketenagakerjaan (Tingkat Pengangguran, Non-farm Payroll, dll)
– Penjualan Ritel (Retail Sales)
– Suku Bunga
– Sentimen Bisnis
– Kebijakan Bank Sentral
Pada masing-masing faktor, beri label apakah data terbaru itu bersifat Bearish (data aktual terbaru lebih buruk dibanding ekspektasi), Bullish (data aktual terbaru lebih baik dibanding ekspektasi), atau Netral (data aktual sesuai dengan ekspektasi). Anda juga bisa menambahkan faktor ekstra seperti kondisi politik atau keamanan, jika ada berita forex yang menggemparkan di luar data-data ekonomi tersebut di atas.
Jika mayoritas faktor berlabel Bullish, berarti mata uang itu akan cenderung menguat. Jika mayoritas faktor berlabel Bearish, berarti mata uang akan cenderung melemah. Apabila perbandingannya setara, berarti Netral.
3. Bandingkan Analisa Fundamental Per-Pair
Umpama Anda akan trading USD/JPY, maka bandingkan bagaimana hasil akhir dari daftar di poin dua tadi. Umpama USD Bullish, sedangkan JPY Bearish; berarti USD/JPY dalam jangka menengah-panjang kemungkinan akan bergerak naik.
Baca juga : Dolar Masih Bullish Jelang Rapat BoE Dan ECB
Lalu bagaimana jika USD dan JPY sama-sama Bullish atau sama-sama Bearish? Ya, itu berarti USD/JPY cenderung Netral. Anda masih bisa trading USD/JPY, tetapi volatilitasnya kemungkinan kecil karena pelaku pasar besar umumnya akan menunggu keluarnya berita forex yang bersifat eksplosif.
4. Bandingkan Analisa Fundamental dan Teknikal
Hanya karena menggunakan analisa fundamental tidak berarti Anda bisa mengacuhkan analisa teknikal. Analisa fundamental memberikan latar belakang apabila Anda akan trading jangka menengah-panjang (Swing Trading atau Position Trading), tetapi Anda tetap harus menggunakan analisa teknikal untuk mengetahui level harga yang tepat untuk Open dan Close posisi.
Umpama USD/JPY tadi ternyata cenderung bullish, maka itu bukan berarti Anda bisa sembarangan open posisi Buy sekarang. Gunakan analisa teknikal untuk mencari level support tempat USD/JPY berpotensi reversal, kemudian baru open posisi Buy.