Cara Menentukan Trend Harian Forex Dengan Price Action
Bagi semua trader, trend adalah gambaran besar (big picture) yang bisa mendefinisikan arah pergerakan harga, sehingga menjadi mudah dibaca dan dianalisa untuk merencanakan setup trading. Namun khusus untuk day trader (trader harian), trend harian memiliki porsi yang signifikan untuk membedakan mana pergerakan menguntungkan dan tidak.
Sebagian besar trader lebih suka melihat gambaran secara keseluruhan saat mengidentifikasi trend. Hal itu membuat mereka mengabaikan Price Action yang sebenarnya adalah komponen paling penting dan bermanfaat dalam cara menentukan trend harian forex. Banyak trader memilih untuk meanfaatkan Moving Average, yang sebenarnya cukup berguna dan masuk akal, tapi masih memiliki kelemahan karena sifatnya yang lagging.
Price Action adalah perilaku harga yang terbentuk sebagai hasil dari aktivitas para pelaku pasar. Moving Average adalah indikator yang sinyalnya menghitung pergerakan Price Action di masa lalu. Jadi jelas, Price Action tidak bersifat lagging seperti halnya Moving Average. Karena itu, di sini kita akan mempelajari tips menggabungkan keduanya; bagaimana cara menentukan trend harian forex dengan Price Action dan Moving Average, dengan time frame di bawah H4 (4 jam).
A. Moving Average Standard
Teknik ini menggunakan Simple Moving Average (SMA) periode 20 dengan Price Action untuk mengenali trend harian. Pada dasarnya, kita mencari pullback yang diikuti High atau Low baru untuk mengkonfirmasi trend bullish atau bearish.
Untuk mengidentifikasi trend bearish harian, berikut adalah syarat-syarat yang harus terpenuhi:
- Harga menyentuh Moving Average.
- Paling tidak, ada satu candlestick yang berada di atas Moving Average.
- Harga retrace ke bawah dan mendekati Moving Average, tapi tidak membentuk High yang turun ke bawah garis Moving Average (mencerminkan kurangnya dorongan bearish).
- Trend bullish harian terkonfirmasi saat harga memantul naik dari Moving Average dan melampaui level High sebelumnya.
Sedangkan ciri-ciri trend bearish harian bisa dikenali lewat 4 kondisi berikut:
- Harga menyentuh Moving Average.
- Ada paling tidak satu candlestick yang menetap di bawah Moving Average.
- Harga retrace ke atas mendekati Moving Average, tanpa membentuk Low yang tingginya melampaui garis Moving Average.
- Trend bearish harian terkonfirmasi ketika harga kembali jatuh melewati Low sebelumnya.
Berikut adalah salah satu contoh trend bearish harian yang teridentifikasi dengan 4 syarat di atas:
Sesi pergerakan harga di atas dibuka dengan sebuah Gap bullish.
- Daripada menunggu harga untuk membentuk trend bullish baru atau menutup Gap, kita bisa menanti perilaku harga terhadap Moving Average, apakah akan menyentuhnya atau tidak.
- Di momen ini, harga sudah menyentuh Moving Average.
- Terjadi crossing harga di bawah MA. Kemudian, harga menetap di bawah Moving Average selama beberapa candle.
- Harga berupaya naik, tapi tak mampu mendekati Moving Average.
- Harga selanjutnya turun sampai melebihi Low sebelumnya. Trend bearish harian pun terkonfirmasi.
Trend harga tampak terus berlangsung di sepanjang hari, meski sempat terjadi pullback sampai 50% dari penurunan secara keseluruhan di tengah sesi.
B. Moving Average Sebagai Channel
Teknik ini tidak memodifikasi metode standard yang sebelumnya hanya melihat penutupan candlestick dari Simple Moving Average. Di sini, kita menggunakan 2 garis Moving Average sebagai cara menentukan trend harian forex. Percaya atau tidak, strategi ini juga diterapkan salah satu trader ahli ternama, Jake Bernstein.
Aturan teknik Moving Average sebagai channel lebih sederhana, karena kita hanya mencari penutupan 2 candlestick di atas channel untuk menentukan trend bullish, dan closing 2 candle di bawah MA untuk mengidentifikasi trend bearish.
Grafik di atas memperlihatkan cara konfirmasi trend harian dengan Price Action dan MA sebagai channel. Berikut adalah alur-alurnya:
- Pasar telah mendorong kenaikan harga secara signifikan di pembukaan sesi.
- Namun demikian, di titik ini ada 2 candlestick yang tertutup di bawah channel, tepat setelah harga menyeberang ke sisi downside.
Ada beberapa cara selain menggunakan dua Moving Average untuk membentuk channel. Beberapa indikator yang bisa kita gunakan adalah Bollinger Bands, Keltner Channel, dan lain sebagainya. Masing-masing memiliki dasar perhitungan yang berbeda untuk memberikan sinyal. Apapun indikatornya, yang tidak bisa dikesampingkan dari teknik ini adalah penutupan 2 candle di bawah atau di atas channel untuk mengkonfirmasi perubahan trend.
Manakah Yang Lebih Baik?
Baik metode Moving Average Standard maupun penggunaan channel sama-sama bisa melengkapi Price Action sebagai cara menentukan trend harian forex.
Keduanya sama-sama memiliki manfaat dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Moving Average standard fokus pada kurangnya momentum pullback untuk mengkonfirmasi trend. Sementara itu, channel harga lebih memastikan trend dengan mengidentifikasi pergerakan kuat yang mendorong market sampai melewati lingkup channel.
Dilihat dari kemudahan dan frekuensi kemunculan sinyalnya, Moving Average standar terlihat lebih unggul karena lebih simpel. Namun demikian, metode menentukan trend harian forex dengan channel yang lebih selektif bisa memunculkan peluang lebih menjanjikan. Dalam memilih teknik terbaik, sebaiknya pertimbangkan kecocokan keduanya dengan pemahaman dan gaya trading. Jika ingin mendapatkan pengukuran yang lebih baik, bandingkan saja performa keduanya di akun demo, dengan metode backtest dan Forward Test.
Baca Juga: Teknik Trading Jam 7 Pagi.