Tips Trading. Mayoritas trader forex seperti kita hanya menggunakan satu timeframe saja (“single screen”) atau bahkan satu indikator teknikal saja untuk trading forex. Namun, bagaimana jika sebenarnya pergerakan pada saatu timeframe itu mengandung anomali yang tidak cocok dengan tren yang lebih tinggi? Atau bagaimana jika indikator yang kita gunakan itu kurang akurat? Kasus-kasus itu sangat umum terjadi, sehingga mengakibatkan kerugian tak hanya sekali dua kali.
Baca juga : 3 Tips Menggunakan Berita Forex Untuk Analisa Fundamental
Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut, seorang trader terkenal yang berlatar belakang medis bernama Dr Alexander Elder mengembangkan sistem “Triple Screen”. Sistem ini menilai trader harus memantau minimal dua timeframe atau lebih baik lagi: tiga timeframe, yang terdiri atas:
1. Timeframe jangka pendek.
2. Timeframe jangka menengah.
3. Timeframe jangka panjang.
Berdasarkan metode Triple Screen, maka aturan timeframe yang dipantau trader menjadi:
1. Jika Anda trader yang bisa membiarkan posisi floating hingga beberapa hari atau berminggu-minggu, gunakan chart Daily sebagai timeframe menengah, Hourly sebagai jangka pendek, dan Weekly sebagai jangka panjang.
2. Jika Anda trader harian atau scalper, maka gunakan chart M10 sebagai timeframe menengah, H1 sebagai jangka panjang, dan M2 sebagai jangka pendek.
Dengan mengaplikasikan ketentuan ini, Anda akan selalu memantau tren yang lebih besar, meskipun trading pada timeframe lebih kecil. Peluang terbaik untuk buy akan muncul ketika tren pada timeframe jangka panjang itu naik, tapi pada timeframe lebih kecil justru terkoreksi. Sedangkan peluang terbaik untuk sell akan muncul ketika tren pada timeframe jangka panjang itu turun, tetapi pada timeframe lebih kecil justru mencuat naik.
Baca juga : Cara Memilih Sistem Scalping Terbaik
Jika digunakan dengan tepat, sistem “Triple Screen” ini bisa menanggulangi masalah rendahnya akurasi indikator. Anda cukup mencari sinyal buy atau sell saja berdasarkan indikator yang digunakan pada satu timeframe andalan. Untuk mengonfirmasi apakah sinyal tersebut dapat dieksekusi atau tidak, tengok timeframe yang lebih tinggi. Yang perlu dicamkan: tren pada timeframe lebih tinggi itu lebih kuat daripada tren pada timeframe lebih rendah. Ketika Anda buka posisi trading berlawanan dengan tren pada timeframe jangka panjang, maka pada dasarnya Anda bergerak melawan market, dan ini berisiko tinggi.