Tips Trading Forex Sambil Bekerja Untuk Pemula
Banyak yang mengatakan kalau trading forex bisa dilakukan dimana saja, kapan saja asal ada koneksi internet, bahkan di kantor tempat kerja rutin sekalipun. Namun, apakah benar demikian? Realitanya, banyak karyawan kantoran yang sulit menghasilkan profit konsisten saat trading sambil bekerja selama 8 jam sehari atau lebih. Bukannya profit; seringkali malah harus menelan kerugian karena lupa Cut Loss, terburu-buru Take Profit, atau salah perhitungan saat open posisi.
Meskipun trading forex hanyalah kerja paruh waktu (part-time) untuk menambah penghasilan dari mata pencaharian utama Anda, bukan berarti Anda dapat meremehkannya dengan menganggap trading bisa dilakukan di sela-sela kesibukan tanpa konsekuensi apapun. Saat Anda sibuk dengan pekerjaan utama, konflik dengan rekan kerja atau atasan, bagaimana mungkin mengambil keputusan trading yang tepat? Untuk mencegah terjadinya kerugian dan meraih profit konsisten, ada baiknya Anda menyimak sejumlah tips trading forex sambil bekerja berikut ini.
1. Hindari Scalping
Teknik Scalping merupakan salah satu strategi trading paling populer di kalangan trader Indonesia. Namun, sebenarnya ini sangat berbahaya bagi Anda yang akan trading forex sambil bekerja.
Umumnya Scalping memanfaatkan indikator teknikal yang mampu menghasilkan banyak sinyal trading per harinya karena dipasang pada timeframe M1-M30. Jika Anda mampu menahan diri untuk trading hanya saat tidak sibuk saja, maka tidak masalah. Namun, kebanyakan orang tergoda dengan iming-iming peluang trading bagus, sehingga tetap open posisi meskipun sebenarnya sedang sibuk dengan pekerjaan lain. Akibatnya, karena tak sempat menengok platform trading lagi, mendadak level profit ideal sudah terlewatkan dan berubah jadi loss.
Baca juga tips menarik lainnya :Tips Mencegah Kalah Terus Dalam Trading Forex
Oleh karena itu, pilih teknik lain untuk trading forex sambil bekerja. Day Trading (trading dengan timeframe H1-H4) masih dapat dilakukan, tetapi lebih baik hindari Scalping; kecuali bilamana Anda bisa konsisten trading hanya di luar jam kerja saja.
2. Lakukan Analisa Di Luar Jam Kerja
Analisa forex membutuhkan energi dan konsentrasi. Bagi trader berpengalaman, sudah jelas sekali bahwa analisa forex memerlukan alokasi waktu dan tempat tersendiri, meskipun open dan close posisi dapat dilakukan dimana saja. Namun, banyak trader pemula menganggap bahwa setelah analisa harus langsung open posisi, dan keduanya tak butuh jadwal tertentu. Padahal, anggapan tersebut justru bisa mengakibatkan loss, karena keputusan trading jadi tidak matang.
Baca juga tips menarik lainnya :Strategi Analisis Teknis Untuk Pemula Bermain Saham
Sebaiknya Anda luangkan waktu khusus di luar jam kerja untuk melakukan analisa. Dari analisa tersebut, tentukan level-level harga untuk entry, kemudian pasang Pending Order agar nantinya posisi langsung dieksekusi tanpa Anda perlu menengok platform trading lagi selama bekerja.
Kapan waktu yang tepat untuk analisa di luar jam kerja? Pada dasarnya, ini tergantung gaya trading Anda. Pengguna teknik Swing Trading bisa melakukan analisa pada akhir pekan (weekend). Sedangkan untuk Day Trading, banyak trader berpengalaman memilih waktu satu jam setelah penutupan sesi trading tertentu. Misalnya setelah penutupan sesi New York yang berakhir pada jam 5 pagi (05:00 WIB), atau sesi Tokyo yang tutup jam 4 sore (16:00 WIB). Tunggu hingga Candle terakhir satu sesi tertutup, kosongkan pikiran dari beban pekerjaan utama Anda, lalu buatlah analisa untuk trading hari itu.
3. Jangan Pernah Lupa Pasang Stop Loss dan Target Profit
Salah satu kebiasaan trader pemula lainnya adalah mengabaikan Stop Loss (SL) dan Target Profit (TP). Dalihnya bermacam-macam, mulai dari anggapan kalau broker akan memanfaatkan level-level itu untuk menggagalkan profit, atau mentalitas “mari kita lihat bagaimana nanti saja”, atau alasan lainnya.
Ya, jika Anda trading secara fulltime, boleh jadi risiko tetap terkendali tanpa pasang Stop Loss karena bisa terus memantau platform trading. Namun, jika trading forex sambil bekerja, maka ketiadaan SL dan TP niscaya membuat Anda gagal mencapai profit atau malah menderita kerugian yang berujung pada Margin Call (MC).
Baca juga tips menarik lainnya :Manajemen risiko dalam trading forex trading: tips & trik
Sebaiknya, hasil analisa Anda tak hanya memuat level harga untuk open posisi saja, melainkan juga rencana close posisi yang terperinci, termasuk SL dan TP. Apabila ingin praktis dan tak mau aktivitas trading menginterupsi aktivitas kerja, maka input langsung SL dan TP bersama Pending Order pada platform, setelah selesai analisa harian. Namun, jika Anda takut akan dijebak broker, maka catatan SL dan TP dapat disimpan pada notes atau dalam bentuk alarm di Metatrader Android.
Demikianlah tiga tips trading forex sambil bekerja yang perlu Anda perhatikan. Rencanakan kegiatan trading Anda dengan baik, maka keuntungan bisa didapatkan tanpa stress. Namun, bila Anda hanya asal open posisi tanpa perencanaan, maka bukan cuma keuntungan trading takkan diperoleh, pekerjaan utama Anda pun bisa berantakan.