Tips Menghitung Position Sizing Trading Forex
Istilah Position Sizing sering disebut-sebut dalam trading forex sebagai salah satu upaya yang dilakukan trader untuk menekan risiko. Namun, apa itu Position Sizing, dan bagaimana trader bisa melakukannya? Artikel ini akan memberikan ulasan singkat mengenai tips menghitung Position Sizing saat bertrading forex.
Pengertian Position Sizing
Secara umum, Position Sizing adalah nilai dana yang ditanamkan seorang investor dalam suatu aset berharga. Dalam trading forex, Position Sizing secara khusus merujuk pada besarnya posisi yang dibuka trader dalam satu waktu, atau dengan kata lain, berapa jumlah unit mata uang (lot) yang akan di-trading-kan seseorang.
Cara Menghitung Position Sizing Paling Mudah
Ada beraneka ragam cara menghitung Position Sizing. Yang paling simpel adalah dengan membuka posisi hanya seukuran step lot minimal. Jadi, misalnya Anda memiliki akun trading Mikro, maka setiap posisi yang dibuka hanya sebesar 0.01 lot. Atau bila akun trading itu Akun Mini, maka setiap posisi hanya seukuran 0.1 lot.
Tak perlu banyak kalkulasi; berapapun modal Anda, setiap kali buka posisi hanya seukuran itu saja. Meski dalam akun biasanya diberikan opsi untuk Position Sizing hingga beberapa kali lipat dari step lot terkecil itu, tetap trader membuka seukuran terkecil. Ini praktis dan merupakan cara menghitung Position Sizing paling mudah dengan risiko terkecil.
Namun, dengan risiko rendah, maka potensi profitnya rendah jika hanya buka sedikit posisi. Di sisi lain, meski ukurannya sepintas kecil, tetapi Anda tetap bisa mendapatkan masalah kalau membuka 50 atau 100 posisi di waktu bersamaan. Jadi, pada cara paling mudah ini, Anda harus bisa mengukur sendiri berapa banyak posisi yang mampu ditangani dalam saat yang sama.
Cara Menghitung Position Sizing Yang Lazim
Nah, jika akan mengambil cara lazim ini, perlu diperhatikan empat unsur penting untuk menghitung Position Sizing:
1. Equity atau Balance dalam akun trading Anda.
2. Pair mata uang yang akan ditradingkan.
3. Persentase dana dalam akun yang bersedia Anda risikokan.
4. Stop Loss dalam hitungan Pips.
5. Kurs Konversi nilai mata uang.
Pada umumnya, akun trading adalah dalam mata uang Dolar AS, demikian pula Currency Pairs yang paling populer untuk diperjualbelikan pun adalah yang berkaitan dengan USD. Kenapa? ini karena trader menghitung Position Sizing dengan memperhatikan jenis pair yang ditradingkannya serta denominasi mata uang dalam akun.
Bisa saja akun trading dalam Dolar AS dipergunakan untuk bertransaksi pair yang tak ada unsur USD-nya, seperti EUR/GBP atau AUD/JPY, hanya akan lebih rumit menghitung Position Sizing-nya. Gambarannya begini: Umpama Anda akan melakukan Sell EUR/GBP, yang secara harfiah berarti menjual Euro dan membeli GBP. Jika dana dalam akun dalam bentuk USD, maka dari mana EUR yang akan dijual itu? Tentu akun Anda harus lebih dulu menggunakan dana USD untuk “membeli” EUR, untuk kemudian dijual dan dibelikan GBP. Demikian pula saat close posisi, agar profit bisa dialihkan jadi USD dalam akun, akan ada konversi seperti itu lagi.
Berbeda dengan jika Anda sudah punya akun trading USD lalu akan sell USD/JPY, maka tanpa konversi bisa langsung jual Dolar di tangan untuk dibelikan Yen Jepang.
Baca Juga
- Broker Forex Terbaik
- Mengenal Risk/ Reward/ Ratio Trading Forex
- Mengenal Pergerakan Harga di forex
- Awal Sejarah Forex di dunia
- Mengenal Forex Factory Indikator
- Cara Analisa Forex Dengan Benar
Poinnya di sini, dengan setiap konversi maka biaya trading akan meningkat dan Position Sizing akan terpengaruhi olehnya. Antara nilai dolar yang dibutuhkan untuk Sell EUR/GBP sebanyak 0.1 lot dan Sell USD/JPY sebanyak 0.1 lot, bakal lebih besar transaksi pair pertama. Jangan gegabah, dan ketahuilah cara menghitung Position Sizing yang tepat.
Dengan mengetahui adanya dua cara menghitung Position Sizing ini, mana yang lebih baik dilakukan? Semua itu terserah Anda. Satu hal saja penting untuk diingat: tak peduli cara manapun, harus disiplin menerapkannya. Anda tak bisa pagi ini mengikut aturan A, lalu malamnya ikut aturan B. Position Sizing baru bisa efektif menekan risiko kalau digunakan secara konsisten dan disiplin.