Teknik Trading Jam 7 Pagi
Salah satu hal paling kompleks dalam trading forex adalah menentukan kapan sebaiknya kita melakukan analisa dan mulai trading. Namun, ada satu teknik trading forex yang sangat sederhana dan mudah dilakukan, tanpa perlu lagi bingung mengenai kapan melakukan analisa dan mulai trading setiap harinya. Ini dinamakan teknik trading jam 7 pagi, dan sudah cukup populer di kalangan trader forex Indonesia.
Sesuai namanya, teknik trading jam 7 pagi berpatokan pada penutupan candle jam 07:00 WIB. Jadi, trader yang punya pekerjaan tetap dan harus pergi ke kantor atau kuliah tetap bisa melakukan analisa dan open trade sebelum memulai aktivitas harian. Langkah-langkahnya pun sederhana, bisa dilakukan siapa saja.
Berikut langkah-langkah teknik trading jam 7 pagi:
1. Tentukan Pasangan Mata Uang Yang Akan Ditradingkan.
Teknik Trading Jam 7 Pagi cocok untuk dipakai pada grafik EUR/USD di timeframe H1 (Hourly). Walaupun, tak tertutup kemungkinan juga bagi Anda untuk mencoba menggunakannya pada pasangan mata uang yang lain, karena ada pula trader yang bisa memanfaatkannya pada pasangan GBP/USD dan GBP/JPY. Yang perlu diperhatikan, pilih pasangan mata uang dengan fluktuasi pergerakan cukup besar setiap harinya, jangan ambil yang pergerakannya sideways melulu.
2. Perhatikan High-Low Candle Jam 7 Pagi.
Setelah memilih pasangan mata uang dan membukanya pada timeframe H1, perhatikan level tinggi (High) dan level rendah (Low) candle pada jam 7 pagi. Bandingkan dengan candle yang tercipta setelahnya.
Apabila candle setelah candle jam 7 pagi itu ditutup di atas High candle jam 7 (Breakout High), maka diperkirakan pergerakan harga akan naik, sehingga buka posisi Buy. Namun, jika candle setelah candle jam 7 pagi itu ditutup di bawah Low candle jam 7 (Breakout Low), maka diperkirakan pergerakan harga akan turun, sehingga sebaiknya buka posisi Sell.
Contohnya pada gambar di atas, nampak dari posisi candle setelah candle jam 7 pagi bahwa telah terjadi Breakout Low. Oleh karena itu, pada posisi ini kita perlu open Sell.
3. Tentukan Target Profit.
Penentuan Target Profit sebenarnya berbeda-beda tergantung situasi. Fluktuasi simpangan harga tiap pasangan mata uang pun tak sama, sehingga jika Anda menggunakan pasangan selain EUR/USD, boleh jadi perlu patokan berbeda. Namun, untuk EUR/USD, bisa diikuti aturan Target Profit antara 15-40 poin jika Breakout High atau Breakout Low terjadi di pasar Asia, atau sampai 30-80 poin jika terjadi di pasar Eropa atau Amerika.
4. Antisipasi Apabila Harga Berbalik.
Bagaimana jika setelah Breakout Low dan open Sell sebagaimana terlihat pada gambar, kemudian sebelum mencapai Target Profit, eh harga malah melonjak naik hingga menembus level High pada candle jam 7 pagi (Breakout High)?
Dalam situasi ini, trader bisa bersikap sesuai dengan minat risiko masing-masing. Trader agresif bisa melakukan open Sell lagi. Namun, trader yang lebih konservatif bisa memutuskan untuk Cut Loss, khususnya jika pembalikan tersebut dinilai sebagai reversal penting.
Untuk trader konservatif, Stop Loss dapat disesuaikan dengan Rasio Risk/Reward (RR). Misalkan proporsi RR 1:2, maka dengan Target Profit 40 poin, Stop Loss harus ditempatkan pada 20 poin.
Mudah sekali, bukan!? Karena langkah-langkahnya yang mudah dan memiliki patokan jelas, banyak trader Indonesia menyukai teknik trading jam 7 pagi. Walaupun demikian, berfungsi atau tidaknya suatu teknik trading forex juga bergantung pada pengaturan dana, risiko, dan psikologi masing-masing. Teknik trading ini bisa jadi cocok bagi Anda, bisa juga tidak. Oleh karena itu, direkomendasikan agar mencoba teknik trading jam 7 pagi pada akun demo terlebih dahulu, sebelum menerapkannya pada akun live.
Baca Juga: Teknik Diversifikasi Dalam Forex.