Cara Memadukan Indikator Dalam Forex
Tahukah Anda? Menggunakan indikator teknikal dalam forex bisa bagaikan pedang bermata dua. Mengapa bisa demikian? Bukankah indikator ada untuk membantu trader mengenali peluang entry secara teknikal? Ya, hal itu memang benar adanya. Namun jika trader gagal memahami fungsi indikator dan tak tahu cara memadukan berbagai indikator dengan benar, maka hasilnya adalah malapetaka.
Bukan hanya chart Anda saja yang jadi acak adut tak karuan tampilannya, tapi analisa juga bisa dikacaukan oleh sinyal-sinyal indikator yang saling bertentangan. Agar terhindar dari kesulitan semacam itu, mari kita sama-sama belajar cara memadukan indikator dalam forex.
Kenali Fungsi Dan Sinyal Indikator
Sebelum berniat menggabungkan indikator, Anda harus paham dulu apa fungsi masing-masing indikator, dan bagaimana mereka menghasilkan sinyal trading. Apakah sebuah indikator itu termasuk penunjuk trend, atau justru mengidentifikasi momentum harga, pelajari baik-baik fungsi utamanya.
Jangan sampai Anda memadukan indikator yang perannya saling bertentangan. Bukannya mendapat sinyal yang jelas, Anda justru tak akan pernah mendapat peluang entry yang tepat karena sinyal indikator selalu bertabrakan.
Cari Indikator Yang Saling Melengkapi
Agar penggunaan beberapa indikator sekaligus berjalan seperti yang diharapkan, maka Anda harus tahu bagaimana cara memadukan indikator untuk saling melengkapi.
Hindari pengulangan sebisa mungkin. Misalnya saja, Stochastic dan RSI berasal dari tipe indikator yang sama, yakni oscillator. Akan percuma jika Anda menggunakan kedua indikator itu sekaligus, karena hampir tak ada perbedaan informasi yang mereka berikan. Sebaiknya, pilih salah satu indikator yang menurut Anda terbaik dari suatu tipe, lalu gabungkan dengan indikator dari tipe lain.
Contohnya, Anda bisa menggunakan Bollinger Bands (indikator volatilitas dari tipe trend) dan Stochastic yang sama-sama memancarkan sinyal reversal. Sudah jadi pemahaman umum bila bouncing (pantulan) harga dari channel atas atau bawah Bollinger Bands merupakan salah satu pertanda reversal yang kuat. Sementara itu, crossing stochastic di area oversold dan overbought juga menjadi sinyal bergantinya trend harga.
Nah, Anda bisa menerapkan kedua indikator itu untuk mendapatkan sinyal pembalikan yang terkonfirmasi. Contohnya bisa Anda perhatikan langsung pada grafik di bawah ini.
Konsisten Pada Kombinasi Indikator Yang Menguntungkan
Jika Anda sudah mendapatkan paduan indikator forex yang bermanfaat dan profitable, maka belajarlah bersikap “setia” dengan sistem tersebut. Sebagai contoh, bila Anda sudah puas dengan kinerja Bollinger Bands + Stochastic, jangan sering kepikiran untuk mengacaukannya dengan indikator lain.
Ketertarikan untuk selalu mencoba-coba sebenarnya tak dilarang, tapi bisa berujung pada kebiasaan gonta-ganti indikator yang tak akan memberikan hasil memuaskan. Bisa-bisa, tujuan trading semula untuk mendapat keuntungan lambat laun terganti dengan petualangan mencari kombinasi indikator terbaik, demi tujuan memuaskan rasa penasaran Anda.
Tindakan seperti itu merupakan kesalahan amatir yang sudah berulang kali dicap merugikan oleh para profesional. Sebaik-baiknya sebuah kombinasi indikator bekerja, ia akan selalu memiliki kekurangan. Selain karena indikator forex menggunakan data historis (yang berarti sinyalnya akan selalu lagging), pasar forex juga bergerak secara dinamis. Tak ada satupun pihak yang bisa memprediksi masa depan harga dengan benar-benar tepat, bahkan para analis terbaik dunia sekalipun.
Maka dari itu, pertahankan konsistensi penggunaan paduan indikator yang sanggup membantu Anda mencapai hasil memuaskan. Ingat bahwa semakin sederhana sebuah chart trading, semakin besar pula kesempatan Anda untuk mendapatkan persepsi yang jernih dalam usaha merintis kesuksesan di pasar forex.