3 Tips Menggunakan Berita Forex Untuk Analisa Fundamental

3 Tips Menggunakan Berita Forex Untuk Analisa Fundamental

Banyak trader mengatakan bahwa berita – berita forex itu membingungkan dan seringkali tidak cocok dengan pergerakan harga, sehingga tidak mungkin untuk sukses dengan menggunakan analisa fundamental. Padahal, ini semata karena kesalahan dalam menggunakan berita forex. Misalnya karena data ekonomi tertentu hijau, berarti kalau buy maka pasti sukses; nyatanya yang hijau hanya satu data saja, sedangkan data lainnya malah merah.

Baca juga : Tips Trading Forex Sambil Bekerja Untuk Pemula

Jadi, bagaimana agar kita bisa menafsirkan berita forex untuk analisa fundamental dengan benar? Simak tiga tips berikut ini:

1. Jangan Gunakan Berita Forex Untuk News-Trading

News-Trading bukanlah analisa fundamental, dan analisa fundamental itu berbeda dengan News-Trading. Fungsi berita forex dalam analisa fundamental adalah menyediakan acuan untuk Swing Trading atau Position Trading, bukan untuk scalping atau News-Trading.

Para trader profesional ternama umumnya menggunakan analisa fundamental untuk mendasari penilaian kekuatan mata uang dalam jangka panjang, bukan sebagai panduan Open Posisi. Contohnya apabila suatu mata uang cenderung bullish, maka mereka akan pasang target lebih tinggi saat open Buy, serta bersikap lebih ketat dan hati-hati ketika open Sell.

2. Perhatikan Tujuh Data Ekonomi Ini

Setiap hari ada banyak data ekonomi dirilis dari banyak negara. Namun, sebenarnya dalam kondisi pasar normal, yang dibutuhkan trader hanya tujuh saja, yaitu: GDP (Gross Domestic Product), Inflasi Konsumen (CPI), Ketenagakerjaan (Tingkat Pengangguran, Non-farm Payroll, dll), Penjualan Ritel (Retail Sales), Suku Bunga, Sentimen Bisnis, dan Kebijakan Bank Sentral.

Perubahan salah satu data saja tidak cukup untuk melemahkan atau memperkuat suatu mata uang dalam jangka panjang. Jika mayoritas data cenderung bearish, barulah mata uang akan melemah; demikian pula sebaliknya.

Baca juga : Tutorial Trading Dengan Pola Bearish Engulfing

Praktisnya, trader bisa membuat daftar berisi setiap mata uang dan ketujuh indikator ekonomi tersebut, kemudian cukup menandai dengan kata Bearish (data aktual terbaru lebih buruk dibanding ekspektasi), Bullish (data aktual terbaru lebih baik dibanding ekspektasi), atau Netral (data aktual sesuai dengan ekspektasi) saja. Hitung mana yang lebih banyak, maka itulah bias kurs mata uang; hingga sebulan ke depan atau hingga sebagian besar data berubah haluan.

3. Banyak Hal Selain Data Ekonomi Yang Bisa Jadi Market-Mover

Meskipun ketujuh jenis data ekonomi di atas sangat penting, tetapi jangan beranggapan kalau hanya tujuh itu saja yang perlu diperhatikan trader. Kabar eksplosif seperti keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit), invasi Rusia ke kawasan Uni Eropa, serta kejadian terkait politik dan keamanan lainnya bisa berdampak lebih besar dibanding data-data ekonomi.

Ketahuilah bahwa selain kondisi pasar normal, ada pula kondisi pasar “abnormal” secara fundamental. Dalam kondisi-kondisi semacam itu, meskipun mayoritas data ekonomi bullish, tetapi kurs mata uang bisa tetap tertekan. Oleh karena itu, meski sudah punya rujukan ketujuh data di atas, Anda tetap tak boleh mengabaikan berita forex yang kesannya politis. Tambahkan minimal satu poin mengenai penilaian kondisi politik dan hankam pada daftar yang Anda buat di poin dua tadi.

admin :
Disqus Comments Loading...