Forex Indonesia, adalah situs yang membahas tentang Broker Forex Terbaik dan terpercaya dan direkomendasikan, dinilai dari perbandingan menyeluruh dari sisi pelayanan yang diberikan serta ulasan para penggunanya. Forex adalah sebuah produk investasi yang melakukan jual-beli valas /mata uang asing dengan memprediksi pergerakan harga valas. Transaksi dilakukan dengan memperhatikan berita dari berbagai Negara dan bagan indikator ekonomi, juga melakukan analisa teknis.


Tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

Tentang Indikator Kinerja Utama (IKU)

 

Apa itu Indikator Kinerja Utama (IKU)?

Indikator kinerja utama (IKU) merujuk pada serangkaian pengukuran yang digunakan untuk mengukur kinerja jangka panjang sebuah perusahaan secara keseluruhan. IKU secara khusus membantu menentukan pencapaian strategis, keuangan, dan operasional perusahaan, secara khusus juga ikut membantu membandingkan suatu bisnis dengan bisnis yang lain dalam sektor yang sama.

 

KUNCI PENTING

  • Indikator kinerja utama (IKU) mengukur keberhasilan perusahaan melalui serangkaian target, sasaran, atau rekan industri.
  • IKU dapat terkait dengan sektor keuangan, termasuk laba bersih (atau laba bersih, marjin laba kotor), pendapatan dikurangi pengeluaran tertentu, atau rasio saat ini (likuiditas dan ketersediaan kas).
  • IKU juga dapat bersifat anekdotal, mengukur lalu lintas pejalan kaki di toko, retensi karyawan, pelanggan tetap, dan kualitas pengalaman pelanggan, antara lain.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Junk Bond

 

Memahami Indikator Kinerja Utama (IKU)

Disebut juga sebagai indikator keberhasilan utama, IKU bisa jadi berbeda antara suatu perusahaan dengan perusahaan lain dan suatu industri dengan industri yang lain, tergantung pada kriteria kinerja. Misalnya, perusahaan perangkat lunak yang berusaha untuk mencapai pertumbuhan tercepat di industrinya dapat mempertimbangkan pertumbuhan pendapatan year-over-year (YOY), sebagai indikator kinerja utamanya. Sebaliknya, rantai ritel mungkin memberikan perhatian lebih pada penjualan dengan toko yang serupa, sebagai metrik IKU terbaik untuk mengukur pertumbuhannya.

 

Penting: Indikator kinerja utama (IKU) mengukur keberhasilan suatu perusahaan melalui serangkaian target, sasaran, atau rekan industri.

 

Jenis Indikator Kinerja Utama (IKU)

Indikator kinerja utama yang terkait dengan keuangan biasanya berfokus pada pendapatan dan margin keuntungan. Laba bersih, pengukuran berbasis laba yang paling tepat dan sering digunakan, mewakili jumlah pendapatan yang tersisa, sebagai laba untuk periode tertentu, setelah dilakukannya perhitungan semua pengeluaran perusahaan, pajak, dan pembayaran bunga untuk periode yang sama.

Dihitung dalam dolar, laba bersih harus dikonversikan menjadi persentase pendapatan (dikenal sebagai “margin laba bersih”), yang akan digunakan dalam analisis komparatif. Sebagai contoh, jika standar margin laba bersih untuk industri tertentu adalah 50%, bisnis baru di sektor tersebut harus paham bahwa mereka akan bekerja untuk memenuhi atau mengalahkan angka tersebut, jika ingin tetap menjadi bisnis yang layak secara kompetitif. Margin laba kotor, yang mengukur pendapatan setelah memperhitungkan biaya yang secara langsung terkait dengan produksi barang untuk dijual, adalah IKU umum yang berbasis pada laba lainnya.

IKU keuangan dikenal sebagai “rasio lancar” yang sebagian besar berfokus pada likuiditas dan dapat dihitung dengan membagi aset lancar perusahaan dengan hutang saat ini. Perusahaan yang sehat secara keuangan biasanya memiliki uang tunai yang cukup untuk memenuhi kewajiban keuangannya selama 12 bulan periode saat ini. Namun, industri yang berbeda bergantung pada jumlah pembiayaan utang yang berbeda pula, oleh karena itu perusahaan seharusnya hanya membandingkan rasio saat ini dengan rasio bisnis lain dalam industri yang sama, untuk memastikan bagaimana aliran kasnya berjalan di antara perusahaan yang sejenis.

Baca juga: Memahami Istilah Keizen dalam Bisnis

 

Pertimbangan Khusus

IKU tidak semata-mata hanya dikaitkan dengan data keuangan. Meskipun tingkat laba dan hutang merupakan indikator keuangan utama yang penting, namun hubungan perusahaan dengan pelanggan dan karyawannya tidak kalah pentingnya untuk membangun kesehatan perusahaan secara umum. KPI non-keuangan yang umum mencakup juga lalu lintas pejalan kaki, tingkat turnover karyawan, jumlah pelanggan tetap versus pelanggan baru, dan berbagai metrik kualitas lainnya.

 

Sumber: investopedia.com

Mau tau berita terbaru Forex Indonesia? Gratis!

Info Artikel dan promosi Terbaru, akan di email ke Anda