Mengenal Network Marketing
Mengenal Network Marketing
Apa Itu Network Marketing?
Network Marketing atau dalam bahasa diterjemahkan sebagai Pemasaran Berjenjang merupakan model bisnis yang bergantung pada penjualan dari orang-ke-orang oleh perwakilan independen, model bisnis semacam ini biasanya dapat bekerja dari rumah. Network marketing mengharuskan Anda membangun jaringan mitra bisnis atau mencetak tenaga penjualan (Sales) untuk membantu menghasilkan peluang dan menutup penjualan.
Terdapat banyak network marketing yang memiliki reputasi baik, tetapi beberapa telah dikecam sebagai skema piramida . Network marketing yang mendapat kecaman mungkin kurang fokus pada penjualan ke konsumen, sebaliknya mereka fokus pada perekrutan tenaga penjualan yang mungkin diharuskan membayar uang muka untuk starter kit yang mahal.
Baca juga: Pembahasan Strategi Pemasaran
KUNCI PENTING
- Network marketing menarik bagi orang-orang dengan energi tinggi dan keterampilan penjualan yang kuat, orang-orang yang dapat membangun bisnis yang menguntungkan dengan investasi sederhana.
- Bisnis network marketing dapat menjadi program jaringan-tunggal, dimana Anda menjual produk secara mandiri atau dapat menjadi program multi-jaringan dimana Anda merekrut tenaga penjualan untuk melakukan penjualan produk.
- Waspadalah terhadap perusahaan network marketing yang membuat banyak jaringan tenaga penjualan dan telitilah perusahaan secara menyeluruh sebelum Anda memutuskan untuk
Cara Kerja Network Marketing
Network marketing dikenal dengan berbagai nama, termasuk multilevel marketing (MLM), cellular marketing, affiliate marketing, consumer-direct marketing, referral marketing atau waralaba bisnis rumahan.
Perusahaan yang mengikuti network marketing sering kali membuat jaringan pada tenaga penjualannya — yaitu, tenaga penjualan didorong untuk merekrut jaringan tenaga penjualan mereka sendiri. Siapa saja yang berhasil membuat jaringan baru (atau “upline”) akan mendapatkan komisi atas penjualan mereka sendiri dan atas penjualan yang dilakukan oleh orang-orang di jaringan yang mereka buat (“downline”). Pada waktunya, jaringan baru dapat menumbuhkan jaringan baru lain, yang memberikan lebih banyak komisi kepada orang di tingkat atas maupun tingkat menengah.
Dengan demikian, pendapatan tenaga penjualan bergantung pada perekrutan serta penjualan produk. Mereka yang masuk lebih awal dan berada di tingkat jaringan teratas akan mendapat penghasilan yang terbaik.
Penting: FCC menyarankan bahwa operasi network marketing jaringan-tunggal cenderung lebih bereputasi daripada skema network marketing multi-jarigan.
Keuntungan dan Kerugian Network Marketing
Terdapat beberapa stigma yang melekat pada bisnis network marketing, terutama yang memiliki banyak jaringan. Mereka dapat dikategorikan sebagai skema piramida — yaitu, tenaga penjualan di tingkat atas dapat menghasilkan sejumlah uang yang mengesankan berkat komisi yang berasal dari tingkatan di bawah mereka. Sebalikanya, orang-orang di tingkat bawah akan mendapatkan penghasilan yang jauh lebih sedikit. Perusahaan menghasilkan uang dengan menjual starter kit yang mahal kepada anggota baru.
Daya tarik network marketing adalah bahwa individu dengan banyak energi dan keterampilan penjualan yang baik dapat menciptakan bisnis yang menguntungkan dengan investasi sederhana.
Menurut Federal Trade Commission (FCC) aturan praktis yang sebaiknya Anda terapkan adalah bahwa operasi jaringan-tunggal cenderung memiliki reputasi yang lebih baik dibandingkan dengan skema multi-jaringan, dimana seseorang menghasilkan uang berdasarkan jumlah distributor yang mereka rekrut.
Beberapa contoh network marketing jaringan-tunggal yang memiliki reputasi baik adalah Avon Products, Mary Kay, dan Excel Communications.
Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Pemasaran
Pertimbangan Khusus
Siapa pun yang tertarik untuk bergabung dengan operasi network marketing, ia harus melakukan penelitian tentang perusahaan tujuannya terlebih dahulu. Pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan ini:
- Apakah hal ini dianggap sebagai peluang untuk menghasilkan uang dengan menjual produk atau dengan merekrut orang lain?
- Bagaimana rekam jejak para pendiri perusahaan?
- Apakah Anda secara pribadi antusias dengan produknya?
- Apakah orang yang Anda kenal antusias dengan produknya?
- Apakah produk dipromosikan secara efektif?
- Apakah Anda sudah memperkirakan jalur yang relatif cepat untuk mendapatkan keuntungan?
Sumber: investopedia.com