Dolar AS Jatuh, Saham Asia Naik
Dolar AS mengalami salah satu hari terburuknya sejak 9 Januari lalu. Hal ini terlepas dari reli pada imbal hasil obligasi pemerintah front-end lokal karena ekspektasi kenaikan suku bunga 2019 telah membaik. Menurut dana berjangka Fed, probabilitas kenaikan pada Juni naik dari 20,4% menjadi 24,4%. Bersamaan dengan itu, indeks saham benchmark global melonjak karena sentimen telah membaik, sehingga menguras daya tarik aset haven.
Di Wall Street, S&P 500 telah menguat sekitar 0,75% sementara MSCI Emerging Markets Index naik sebesar 1,32% dan ditutup pada level tertingginya sejak Oktober 2018. Dolar Australia dan Selandia Baru yang terkait dengan sentimen pun meningkat sementara Yen Jepang dan Franc Swiss melemah. Sebagian besar keuntungan terjadi selama sesi perdagangan Eropa dan awal AS.
Hal ini menunjukkan bahwa optimisme pasar bukan terjadi karena adanya penghentian sementara penutupan pemerintahan AS. RUU pendanaan sementara akan memungkinkan pemerintah untuk berjalan kembali sampai 15 Februari.
Baca juga: Mengapa Nasib Pasar Saham Bergantung pada Dolar AS
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa jika anggaran untuk dinding perbatasan tidak tercapai, pemerintah akan ditutup kembali. Hal yang menjadi pendorong utama selera risiko adalah harapan dari hasil positif pada negosiasi perdagangan antara AS dan Tiongkok.
Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He akan mengunjungi Washington DC pada pekan depan. Perlu juga dicatat bahwa pasar saham umumnya rally pada pekan lalu meskipun terdapat isyarat dari Gedung Putih. Sekretaris Perdagangan Wilbur Ross menyebutkan bahwa kedua negara terpisah berjauhan.
Sesi perdagangan Asia Pasifik pada minggu ini kurang menghadapi peristiwa ekonomi yang signifikan dengan statistik utama masih berasal dari AS. Dengan demikian, fokus sementara akan tetap cenderung pada sentimen.
Baca juga: Dolar Jatuh Bangun, Saham Melonjak Saat Pasar Menyerang
Tidak terlalu mengejutkan melihat Nikkei 225 yang membidik hasil yang lebih tinggi. Hasil seperti itu selanjutnya dapat melemahkan JPY. Indeks Jepang masih tetap berada dalam pola pembalikan bearish yang telah terjadi selama beberapa waktu. Sementara itu AUD/USD perlu menghapus garis resistensi menurun yang kritis.
Sesi Perdagangan AS
Sesi Perdagangan Asia Pasifik
Sumber: dailyfx.com