Saham Starbucks Dapat Menuju ke Arah yang Lebih Baik Setelah Pandemi ini Berakhir
Saham Starbucks Dapat Menuju ke Arah yang Lebih Baik Setelah Pandemi ini Berakhir. Hingga saat ini Saham Starbucks (SBUX) terlihat berada pada posisi yang lebih baik dari beberapa pesaingnya, entah itu dalam bertahan ataupun untuk dapat berkembang dalam menghadapi pandemi coronavirus yang sedang berlangsung. Banyaknya toko di Tiongkok yang telah dibuka kembali tentu saja memberi perusahaan aliran pendapatan yang tetap, sementara kondisi toko-toko yang berada di AS dan kawasan Eropa lainnya kini melarang drive-thru dimana kapasitas pengirimannya telah ditutup. Kondisi tersebut membuat kedai-kedai kopi yang masih terbuka mendapat pukulan yang besar dari segi pendapatan atau pemasukannya, karena bisnis mereka bergantung pada lalu lintas di jam sibuk yang saat ini telah terhenti di banyak kota besar dan kecil.
Baca Juga : Cara Berdagang ETF dengan Kinerja Terbaik tahun 2019
Starbucks melaporkan laba bersih yang mereka dapatkan lebih dari $ 3,5 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir tanggal 30 September 2019. Dimana hampir 70% dari saham mereka dimiliki oleh institusi besar yang tidak perlu menjual sahamnya kembali hanya untuk mendapatkan uang selama krisis pandemi ini. Saham Starbucks juga masih diperdagangkan di atas level terendah tahun 2018, dimana ini menjadi sorotan akan ketahanan yang jarang terjadi pada sebagian besar restoran dan kedai kopi yang sedang mengalami kesulitan di tengah-tengah pandemi ini.
Kemalangan yang menimpa beberapa rival Starbucks juga akan membantu pada laporan di kuartal mendatang, dengan besarnya kemungkinan bahwa pesaing tersebut akan bangkrut. Namun kondisi ini dapat menjadi pedang bermata dua dikarenakan operator regional seperti Dutch Brothers saat ini telah menggunakan sistem drive-through secara eksklusif selama bertahun-tahun, dimana itu memungkinkan mereka untuk meningkatkan pendapatan dengan adanya loyalitas dari pelanggan selama krisis pandemi ini. Ada kemungkinan bahwa pangsa pasar untuk jenis perusahaan-perusahaan ini akan meningkat secara permanen dikarenakan konsumen menemukan rasa yang lezat dengan harga lebih murah.
Bagan Jangka Panjang SBUX (1992 - 2020)
Starbucks menjadi perusahaan terbuka pada bulan Juni tahun 1992 dan segera memasuki uptrend pada batas channel hingga naik di tahun 2001, ketika uptrend mencapai level $ 6,41. Saham Starbucks terpecah lima kali selama proses pendakian, dimana kondisi tersebut menarik gelombang besar pembeli dan penjual jangka pendek. Puncaknya setelah serangan 11 September, membukukan level tertinggi baru pada kuartal ketiga tahun 2003.
Rally memperlihatkan kenaikan yang cukup dramatis selama pasar bull di pertengahan dekade, mengangkat saham starbucks ke level $ 19,94 pada kuartal kedua tahun 2006. Sempat mogok dari double top selama beberapa bulan, kemudian memasuki tren penurunan yang tajam selama runtuhnya perekonomian di tahun 2008. Penurunan berakhir pada bulan November, dimana memberi jalan bagi gelombang pemulihan untuk dapat menuju ke tertinggi sebelumnya di tahun 2011.
Baca Juga : 5 Hal Terbaik yang Perlu diketahui dalam Pasar pada hari Kamis, 12 Maret
Adanya breakout tahun 2012 menarik minat beli yang kuat, menghasilkan kenaikan stabil ke level tertinggi tahun 2015 di angka $ 63,84. Saham Starbucks tampak buruk pada tiga tahun ke depannya, sementara mayoritas saham lainnya mencapai titik tertinggi di pasar. Kondisi tersebut membersihkan resistensi horisontal pada bulan November 2018, lalu kembali naik dan membukukan level tertinggi sepanjang masa di angka $ 99,72 pada bulan Juli 2019. Kemunduran berikutnya menyelesaikan double top breakdown pada bulan Februari 2020, memicu penurunan ke level terendah dalam 20 bulan.
Outlook Jangka Pendek SBUX
Lonjakan menuju bulan April telah mengangkat ke resistensi baru pada kegagalan di tahun 2019. Ini di atas retracement Fibonacci reli 0,786, yang menandai level support terakhir sebelum retracement 100%. Kondisi yang sulit ini meningkatkan potensi pada rentang perdagangan terkompresi antara pertengahan level $ 60 dan $ 50 atas, dengan penembusan di kedua ujungnya memiliki potensi untuk memicu tren berkelanjutan.
Akhirnya, osilator stokastik bulanan memasuki siklus penjualan dari zona overbought pada bulan September 2019 dan masih belum mencapai zona oversold. Ini merupakan keuntungan bagi bears untuk rentan waktu beberapa minggu mendatang, meningkatkan kemungkinan bahwa saham starbucks akan menguji level terendahnya di tahun 2018 dan di bulan Maret 2020 antara $ 45 dan $ 50. Pada gilirannya, pantulan pada level tersebut dapat memulai ayunan berikutnya dalam pola topping kompleks yang membuat kisaran stok terikat hingga tahun 2021.
Sumber : www.investopedia.com