Cara Memilih Broker Forex Untuk Strategi Hedging
Strategi Hedging atau istilah lainnya Locking, merupakan salah satu cara trading forex yang paling disukai trader Indonesia. Sayangnya, tak semua broker memperbolehkan trading dengan strategi Hedging. Mengapa demikian? Dan bagaimana caranya agar kita bisa memilih broker forex yang tepat untuk melakukan Hedging? Simak ulasannya di sini.
Mengapa Ada Broker Forex Melarang Hedging?
Strategi Hedging pada dasarnya adalah upaya untuk mengontrol risiko dengan membuka posisi trading (open order) buy dan sell sekaligus pada satu pasang mata uang tertentu atau lebih. Perlu diketahui, Hedging bisa dilakukan pada satu mata uang yang sama, misalnya trader open buy EUR/USD, tetapi kemudian juga open sell EUR/USD. Namun, Hedging juga dapat dilakukan pada beberapa mata uang yang berkaitan, misalnya open buy pada EUR/USD, sell EUR/GBP, dan buy GBP/USD pada tempo berdekatan.
Nah, yang sering dilarang oleh broker forex adalah Hedging (membuka buy dan sell bersamaan) pada satu pair yang sama. Hal ini karena Hedging konon dapat mengacaukan Risk Management broker, selain juga berisiko tinggi bagi trader pengguna Hedging itu sendiri. Beberapa tahun lalu, regulator forex Amerika Serikat, NFA, menetapkan pelarangan Hedging dengan menerapkan aturan First In, First Out (FIFO). Berdasarkan FIFO, order yang dibuka lebih awal maka harus ditutup lebih awal pula (pada satu pasangan mata uang). Dengan demikian, Hedging menjadi tak bisa dilakukan, karena posisi baru di arah berlawanan hanya bisa open jika posisi trading sebelumnya sudah close.
Langkah NFA tersebut kemudian bukan hanya ditaati oleh broker forex asal AS, melainkan juga diteladani oleh banyak broker lainnya. Bahkan, platform trading Metatrader5 (MT5) secara intrinsik menerapkan aturan FIFO. Syukurnya, platform trading paling populer, Metatrader4 (MT4) tidak mengikuti norma baru ini.
Memilih Broker Forex Untuk Hedging
Menghadapi aturan FIFO dan pelarangan Hedging, trader memiliki beberapa pilihan. Pertama, membuka akun trading di beberapa broker, kemudian melakukan trading harian di akun berbeda jika akan melakukan Hedging. Kedua, trader bisa memilih bergabung dengan broker forex yang memang memperbolehkan Hedging.
Jika mengambil pilihan kedua, maka satu hal perlu diperhatikan: saat memilih broker, pastikan bahwa mereka mengizinkan Hedging pada satu pair forex yang sama. Pasalnya, tak sedikit broker forex mencantumkan di situsnya bahwa mereka mengizinkan semua gaya trading termasuk Hedging, tetapi realitanya yang diizinkan hanyalah Hedging beda pair. Selain itu, pastikan juga broker itu tidak menerapkan FIFO dan Anda tidak mendaftar untuk trading menggunakan platform trading Metatrader5 (MT5).
Demikianlah sekilah ulasan mengenai cara memilih broker forex untuk Hedging. Semoga bermanfaat, dan jangan lupa simak juga artikel tips-tips memilih broker lainnya. cara memilih broker forex untuk strategi scalping