Apa Strategi Terbaik untuk Trading Jangka Pendek?

Trading short-term atau jangka pendek dapat menjadi sangat menguntungkan, namun juga berisiko tinggi. Trading jenis ini menarik trader dengan kemungkinan mendapat uang cepat. Tidak seperti trading jangka menengah dan jangka panjang, fokus utama trading jangka pendek adalah mengambil keputusan dengan cepat untuk membeli atau menjual. Dalam artikel ini, tim JustForex mengevaluasi semua nuansa aktivitas trading tipe ini.

Dalam trading jangka pendek, order dibuka untuk periode yang pendek, mulai dari beberapa menit hingga beberapa hari. Trader mendapat profit dengan melakukan trading pada timeframe lebih pendek. Trading short-term biasanya dilakukan selama periode paling volatil. Perdagangan terutama didorong oleh analisis teknikal. Di saat yang sama, Anda tidak boleh lupa tentang analisis fundamental.

Gaya berikut ini bisa disebut sebagai trading jangka pendek:

  • Scalping. Metode ini dianggap sebagai metode paling agresif. Scalper mendapat hasil dari pergerakan harga pendek, durasi transaksi berkisar dari beberapa detik hingga menit. Mereka umumnya memakai timeframe M1 hingga M15 dan mengeksekusi beberapa lusin hingga ratusan order per sesi perdagangan.
  • Day trading. Metode ini digunakan oleh trader yang lebih suka trading dalam satu hari dan membuka satu posisi hingga beberapa jam. Day trader memilih grafik pada timeframe M5 hingga H1. Day trading tidak terlalu berisiko dan stress dibandingkan scalping. Profit biasanya didapat di akhir hari.

Untuk menggunakan scalping dan day trading, Anda perlu punya banyak waktu untuk dihabiskan dengan duduk di depan komputer sepanjang hari. Sebagai aturan, trading short-term trading butuh perhatian tinggi dan juga toleransi tinggi terhadap stress.

Baca Juga : Tentang Justforex

Strategi forex short-term

Ada beberapa strategi forex yang dipakai untuk trading jangka pendek yang menguntungkan. Mari perhatikan yang paling populer.

#1 Support dan Resistance

Pertama, Anda perlu menentukan level support dan resistance di timeframe lebih tinggi (M30-H1). Dalam interval ini terbentuk level support atau resistance signifikan. Oleh karenanya Anda harus mengidentifikasi level-level ini terlebih dahulu, maka perlu beralih ke timeframe lebih rendah (M5-M15). Trading dilakukan pada titik breakdown level-level tersebut atau ketika terjadi rebound darinya.

Breakdown dari channel, garis resistance atau support adalah pilihan bagus untuk sinyal trading. Mematuhi strategi ini akan bermanfaat, terutama bagi trader yang baru saja mulai trading.

#2 Moving Average

Moving Average adalah salah satu indikator teknikal yang dipakai di pasar Forex. MA adalah indikator yang membantu meramalkan pergerakan harga, sekaligus menentukan dinamika level support dan resistance. Moving average disebut sebagai indikator trend: jika harga berada di atas MA, harga mengikuti tren bullish dan sebaliknya.

Simple Moving Average (SMA) dan Exponential Moving Average (EMA) adalah tipe utama MA. SMA dibentuk dengan menghitung harga rata-rata selama periode tertentu. Ini memungkinkan trader mengkonfirmasi tren. Dibandingkan dengan Moving Average, EMA memiliki efek lag lebih kecil dan lebih mungkin untuk mengungkap tren.

Untuk trading menggunakan tren jangka pendek, tim JustForex merekomendasikan untuk memakai kurva pendek. Trader Forex sering memakai sistem moving average crossover untuk masuk ke pasar. Ini terbentuk dari MA lambat dan MA cepat. Ketika MA lambat pecah di atas yang panjang, harga mungkin akan membalik dan naik.

Para ahli juga merekomendasikan untuk menggunakan moving average ketika di pasar terjadi tren yang jelas.

#3 Moving Average Convergence Divergence (MACD)

Indikator MACD adalah osilator yang mengizinkan trader mengidentifikasi tren dan mencari sinyal. Ini terbentuk dari dua moving average dan histogram. MACD menghitung perbedaan antara moving average cepat dan lambat.

Jika histogram melintas level nol, Anda perlu mempertimbangkan sinyal untuk masuk ke pasar. Indikator MACD memberika sinyal jual ketika melintasi level nol dari atas ke bawah.

#4 Pola Candlestick

Trader mencari pola candlestick reversal/pembalikan dan masuk ke pasar sesuai arah yang diindikasikan oleh pola candlestick tertentu. Sinyal muncul ketika harga melewati level pola candlestick. Setiap perdagangan harus dilindungi oleh stop loss. Analisis teknikal dan pola Price Action berikut adalah yang paling populer di kalangan para trader: Triangle, Flag, Pennant, Double Top/Bottom, Inside Bar, Outside Bar, Pin Bar, dan lainnya.

Untuk sukses dalam trading jangka pendek, trader harus mengikuti aturan manajemen uang. Trading short-term diasosiasikan dengan risiko, maka jangan lupa untuk memakai stop loss.

admin :
Disqus Comments Loading...