Kesalahan Fatal Yang Sering Dilakukan Trader Pemula
Pernahkan anda mendengar orang mengatakan bahwa trader pemula pasti loss? Kurangnya pengalaman dan banyaknya kesalahan fatal yang sering dilakukan membuat trader pemula sering sulit untuk profit konsisten. Lebih parah pagi, seringkali trader pemula tak paham apa yang keliru, sehingga loss bisa terjadi berulang-ulang karena sebab yang sama. Namun, kalau bisa mengenali dan kemudian menghindarinya, itu berarti kualitas trading meningkat.
Nah, berikut ini beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh trader pemula, dan sebaiknya Anda wanti-wanti agar tak terjerumus.
1. Bertransaksi Tanpa Rencana Trading (Trading Plan)
Trader pemula seringkali tak punya rencana trading yang jelas, hanya berbasis insting. Buka MT4, lihat grafik, lalu buy atau sell hanya dengan pendapat, “Sepertinya bakal naik” atau “Setelah ini seharusnya turun”. Padahal, yang seperti itu bukan trading, melainkan buang-buang uang!
Baca Juga
- Broker Forex Terbaik
- Mengenal Risk/ Reward/ Ratio Trading Forex
- Mengenal Pergerakan Harga di forex
- Awal Sejarah Forex di dunia
- Solusi Jitu Mengurangi Loss Trading Forex
- Strategi Martingale dalam trading forex
Trader forex yang lebih berpengalaman punya rencana trading yang jelas sebelum melakukan buy maupun sell. Rencana trading seperti apa? Rencana trading berisikan sistem yang digunakan untuk menyaring peluang di pasar, apa yang akan dilakukan kalau loss, kapan akan take profit atau menutup posisi trading. Hal-hal itu harus sudah ditentukan sebelum buka posisi trading apapun, kapanpun.
2. Trading Tanpa Stop Loss
Stop Loss (SL) adalah penghentian kerugian otomatis yang bisa dipasang di platform MT4 saat buka posisi trading maupun setelahnya, guna mencegah kerugian terlalu besar. Memasang SL akan membantu trader menanggulangi saat-saat ketika pasar tiba-tiba bergerak berlawanan dengan prediksi, padahal kita sedang dalam posisi tidak mengawasi MT4 atau sebab lainnya. Trader pemula kerap kali belum mengetahui adanya fasilitas ini, sehingga buka posisi ya buka posisi saja. Lalu nanti dipelototi apakah harga turun atau naik. Padahal, dengan bantuan Stop Loss dan Take Profit otomatis di MT4, trader bisa saja cukup buka posisi lalu ditinggal tidur atau nonton bioskop.
Selain itu, banyak orang mensinyalir broker bisa melihat SL, sehingga malah harga akan “sengaja” dibuat terkena Stop Loss oleh broker. Karenanya, mereka pun menolak pasang SL. Nah, meski entah apakah pandangan pertama tentang Stop Loss dan broker tadi benar atau tidak, yang jelas hasil dari sikap menolak pasang SL lebih buruk ketimbang ketika memasangnya. Kembali lagi ke poin satu, SL merupakan bagian dari rencana trading yang mutlak tak boleh dilewatkan. Ketahuilah bagaimana memasang SL yang tepat, berapa jarak risk/reward ideal, dan setelahnya Anda bisa taklukkan kesalahan fatal satu ini.
3. Trading Terlalu Sering (Overtrading)
Trader pemula kadang terlalu bersemangat hingga dalam sehari buka selusin atau dua lusin trading sekaligus. Ini berpotensi bencana. Sebaiknya jangan membuka terlalu banyak posisi trading dalam waktu yang sama. Korelasi antar mata uang bisa membuat sebagian diantaranya berkonflik sendiri satu sama lain, sehingga loss pun dipastikan terjadi. Batasi hanya dalam jumlah yang bisa dihitung dengan sebelah tangan saja. Dengan begitu, pengawasan pun bisa lebih ringan.
4. Trading Dengan Leverage Terlalu Tinggi
Leverage membantu trader pemula dengan modal recehan untuk bertrading seolah-olah sudah jadi jutawan. Karenanya, seringkali trader memutuskan begini: daripada keluar modal 100 dolar dan trading pakai leverage 1:100, lebih baik keluar modal 10 dolar dan trading pakai leverage 1:1000. Toh kekuatan buy dan sell-nya sama.
Itu adalah pandangan keliru besar. Walaupun ada leverage, “kekuatan” trader sesungguhnya tetaplah pada modal asal. Kenapa? karena ada syarat margin. Kalau margin tidak cukup, maka posisi akan langsung ditutup broker meski dalam kondisi loss. Sedangkan kalau margin mencukupi, maka trading pun lebih nyaman. Margin ini sendiri asalnya dari modal Anda.
5. Punya Target Terlalu Tinggi
Ingin profit 100% dalam satu bulan. Atau harus profit 100 pips dalam sehari. Target-target itu mungkin realistis bagi orang tertentu, tetapi bukan untuk trader pemula pada umumnya, apalagi kalau bermodal cekak.
Ada dua hal yang perlu dipahami oleh setiap trader. Pertama, loss itu pasti terjadi, bahkan trader profesional sekalipun pasti tetap mengalaminya. Kunci sukses dalam trading adalah meminimalisir loss, bukan mengentaskan loss sama sekali. Kedua, tak ada satupun indikator yang perfect pasti tepat. Sebagaimana kita tak tahu apakah ketika keluar nanti ditabrak motor, mobil, atau tidak kecelakaan sama sekali; demikian pula trader tak bisa menebak masa depan dengan pasti. Dalam trading forex, sistem trading dengan Win Rate 60% saja sudah bisa dikatakan bagus karena sudah profit. Ingat, yang terpenting bukan tidak loss, tetapi meminimalkan loss.