Mengungkap Cara Kerja Bitcoin
Bitcoin
Jika Anda mencari pengertian Bitcoin di internet, maka akan menemukan deskripsi dengan bahasa canggih seperti mata uang virtual (digital), mata uang kripto, atau mata uang terdesentralisasi. Namun, bagi orang yang belum sungguh mengenalnya maka tetap saja akan kebingungan mengenai bagaimana cara kerja Bitcoin sesungguhnya.
Untuk memahami cara kerja Bitcoin, pertama-tama kita perlu mengupas dulu definisi dari ketiga julukan Bitcoin di atas, yang jika digabungkan maka akan muncul definisi: Bitcoin adalah mata uang virtual yang tercipta dengan kriptografi (ter-enskripsi) dan dijalankan secara terdesentralisasi.
Bitcoin Beredar Di Jaringan Internet
Istilah “mata uang virtual (digital)” di sini bermakna mata uang yang tidak dipindahtangankan secara fisik, melainkan cara kerja Bitcoin berjalan melalui jaringan internet (online).
Jika Anda pernah mengunduh file di internet menggunakan Torrent, atau menyimpan file di internet menggunakan Cloud Storage seperti Google Drive, 4shared, Dropbox, dan sejenisnya; ketahuilah bahwa semua itu adalah fasilitas-fasilitas virtual. Dengan adanya fasilitas virtual, kita bisa mengirim “barang” dalam bentuk “file” tanpa perlu bertatap muka, cukup kirim, lalu akan sampai dengan instan dan bebas biaya, biarpun alamat yang dituju berada di benua berbeda. Ini berlaku juga untuk Bitcoin.
Bitcoin Memiliki Keamanan Tinggi
Sedangkan Kriptografi (Enkripsi) merupakan suatu teknologi canggih dari ilmu komputer masa kini yang memungkinkan suatu data untuk dikirim ke lokasi berbeda secara terlindungi (aman) tanpa bisa diintip oleh pihak yang tidak diinginkan. Teknisnya akan terlalu rumit untuk dipahami orang awam pada umumnya, tetapi pengertian ini saja sekiranya sudah memadai.
Apakah ini berarti Bitcoin kebal pembobolan (hacking)? Ya, jaringan Bitcoin sendiri dinilai banyak pihak aman, tidak bisa dibobol. Tetapi, situs tempat Anda membuka Wallet Bitcoin dan bursa (exchange) tempat jual beli Bitcoin, itu masih bisa dibobol, tergantung pada sistem keamanan di situs-situs tersebut.
Bitcoin Tidak Diatur Satu Pihak Tertentu
Terakhir, Bitcoin “dijalankan secara terdesentralisasi”. Artinya, tidak ada orang, badan, atau institusi tertentu yang bisa mengendalikan peredaran dan nilai Bitcoin.
Tahukah Anda jika Rupiah yang kita pakai sehari-hari itu pencetakan dan peredarannya diatur oleh Bank Indonesia? Demikian pula mata uang Dolar AS, diatur oleh bank sentral Amerika yang bernama Federal Reserve. Semua mata uang biasa yang ada bentuk fisiknya di dunia, dinaungi oleh suatu badan tertentu, sehingga dikatakan “tersentralisasi”. Namun, berbeda dengan Bitcoin.
Bitcoin tercipta dan beredar di jaringan internet, dengan pelaku yang tersebar di seluruh dunia. Dengan demikian, penciptaan dan peredarannya murni berdasarkan permintaan dan penawaran di pasar. Tak ada yang bisa memanipulasi nilai maupun cara kerja Bitcoin. Ketika nilainya meningkat, maka itu adalah nyata karena permintaan akan Bitcoin naik, bukan karena lembaga tertentu melakukan intervensi. Di sini dapat disimpulkan bahwa nilai tukar Bitcoin saat ini yang mencapai 16,728,800 Rupiah per Bitcoin itu sungguh karena peminatnya banyak.
Demikianlah sekilas bahasan mengenai cara kerja Bitcoin yang semoga dapat bermanfaat bagi Anda. Apabila tertarik untuk mengenal Bitcoin lebih lanjut, maka ketahuilah ada cara cepat dan bebas biaya. Buka Wallet Bitcoin secara gratis di situs penyedia seperti blockchain.info atau Wallet temporer di Bitcoin Indonesia. Dari situ, Anda bisa memperjualbelikan mata uang generasi baru ini.