Analisa Fundamental Dalam Trading Bitcoin

Bitcoin

Dalam trading Bitcoin yang mencari peluang keuntungan dari selisih pergerakan harga, ada banyak metode analisa yang bisa digunakan. Dari bermacam-macam teknik itu, analisa fundamental merupakan salah satu metode terpenting dalam upaya memprediksi perubahan nilai Bitcoin.

Pada dasarnya, analisa fundamental mengukur proyeksi pergerakan harga dari hasil evaluasi terhadap data-data dan berita, yang berpengaruh pada suatu instrumen trading. Sayangnya, analisa fundamental terhadap Bitcoin tak bisa disamakan persis dengan yang biasanya dilakukan di saham atau bahkan forex.

analisa fundamental bitcoin

Beberapa analis bahkan menyatakan bahwa berurusan dengan Bitcoin jauh lebih rumit, karena tak ada laporan perusahaan yang diukur seperti di trading saham, atau indikator ekonomi yang diamati seperti pada trading forex. Alhasil, para trader Bitcoin kemudian memutar otak untuk membuat penyesuaian sendiri. Hal itu kemudian meruncing pada suatu metrik analisa fundamental khusus Bitcoin yang berbeda dari metode analisa serupa di pasar instrumen manapun.

Meski Bitcoin sudah digolongkan ke dalam kelas aset spesial, ada beberapa aturan dari analisa fundamental forex yang berlaku di sini. Bagaimanapun juga, Bitcoin adalah bentuk mata uang yang salah satu kegunaannya adalah sebagai alat pembayaran, sehingga semua hukum ekonomi berlaku padanya.

Prinsip yang diturunkan dari analisa fundamental forex ke Bitcoin adalah supply (penawaran) dan demand (permintaan). Untuk mengetahui kunci-kunci supply dan demand Bitcoin, berikut ini pembahasan lengkapnya.

Faktor Yang Mempengaruhi Demand Bitcoin
Beberapa variabel yang dapat mempengaruhi permintaan Bitcoin adalah penggunaan, aktivitas transaksi, dan trading. Penggunaan yang dimaksud di sini berhubungan dengan fungsi Bitcoin sebagai mata uang kripto.

Ketika baru diluncurkan, permintaan Bitcoin sangatlah kecil karena penggunaannya belum meluas. Jikapun dipakai sebagai alat tukar, hanya golongan minoritas tertentu saja yang menggunakannya.

Namun demikian, ketika harga Bitcoin dalam beberapa tahun terakhir terus menanjak, trader dapat menelusuri sebabnya dari jumlah permintaan yang semakin meningkat. Popularitasnya sebagai mata uang terdesentralisasi rupanya berhasil menggaet minat banyak user, sehingga makin banyak yang tertarik menggunakan Bitcoin.

Tumbuhnya jumlah pengguna itu kemudian berimbas pada peningkatan arus transaksi Bitcoin. Menurut data Blockchain, transaksi mata uang digital tersebut mulai melonjak di awal tahun 2012. Kala itu, transaksi Bitcoin adalah sekitar 7,000 per hari, dan terus melambung hingga kini mencapai lebih dari 300,000 per hari. Dari keterkaitan peningkatan pengguna dan transaksi Bitcoin, dapat disimpulkan bahwa hal-hal yang sekiranya dapat mempengaruhi minat pengguna merupakan indikator penting dalam analisa fundamental Bitcoin.

Sementara itu, kegiatan trading Bitcoin juga berpengaruh terhadap tingkat permintaan. Di samping sebagai alat tukar, Bitcoin memang bisa digunakan sebagai instrumen dalam trading spot. Nah, posisi para trader di pasar spot itulah yang bisa mempengaruhi permintaan Bitcoin.

Misalnya, spekulasi trader atas berita positif yang diduga bisa meningkatkan penggunaan Bitcoin akan memicu mereka untuk ramai-ramai membeli Bitcoin. Dalam hal ini, permintaan Bitcoin akan meningkat pesat dan mendorong harga Bitcoin itu sendiri. Di sisi lain, hal yang sebaliknya bisa terjadi jika trader memiliki spekulasi negatif atas suatu berita, atau melakukan aksi profit taking.

Faktor Yang Mempengaruhi Supply Bitcoin
Dibanding analisa demand, pengamatan supply Bitcoin relatif lebih mudah. Pembuatan Bitcoin baru memang direncanakan berhenti total setelah jumlahnya melebihi 21 juta. Dengan demikian, supply Bitcoin tak akan lebih banyak dari jumlah itu.

Meskipun begitu, jumlah maksimal Bitcoin tak bisa diprediksi pasti di angka 21 juta. Supply Bitcoin bisa lebih sedikit karena adanya “Bitcoin mati”, yang tak bisa digunakan oleh siapapun karena para pemiliknya menghilangkan, melupakan, atau sengaja membuang private key-nya. Selain itu, ada rumor yang beredar bahwa si kreator Bitcoin, Satoshi Nakamoto, sudah mengunci 1.1 juta Bitcoin di akun pribadinya. Karena tak ada siapapun yang mengetahui identitasnya dan belum ada transaksi apapun yang dilakukan dengan Bitcoin itu, maka Bitcoin yang dimiliki Nakamoto kemudian dianggap sebagai Bitcoin mati.

Waspadai Juga Berita Berdampak Besar
Isu penting yang bisa menimbulkan gejolak di pasar global juga berpengaruh terhadap kestabilan harga Bitcoin. Rupanya, sebagian investor dan trader kini sudah mulai melirik Bitcoin sebagai aset alternatif yang bisa dijadikan “tempat berlindung”. Jadi ketika pasar saham, forex, atau komoditas dunia mengalami guncangan hebat, Bitcoin justru bisa semakin menguat.

Gunakan Analisa Fundamental Dengan Bijak
Sebaik-baiknya suatu analisa fundamental yang dilakukan, trading Bitcoin tak akan lengkap tanpa kombinasi dengan analisa teknikal. Analisa fundamental hanya menelaah proyeksi harga dari faktor-faktor yang mempengaruhi supply dan demand, bukan titik entry dan exit paling ideal. Kecuali Anda adalah seorang trader jangka panjang yang sudah belasan tahun hanya berpatokan pada analisa fundamental, sebaiknya perhatikan pula pentingnya faktor teknikal dalam trading Bitcoin.