Yuan Anjlok Mencapai Level Terendahnya

Yuan Anjlok Mencapai Level Terendahnya. Yuan Tiongkok anjlok lebih dari setengah persen ke level terendahnya dalam tahun 2020, sementara mata uang yang sangat dipengaruhi oleh komoditas lokalnya seperti dolar Australia juga turun tajam karena meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus korona dari Tiongkok yang mengirim investor untuk berinvestasi pada aset yang lebih aman.
Yen, yang sering dipandang sebagai tempat yang aman, adalah penerima investasi utama, meskipun langkah tersebut tetap terkendali. Mata uang Jepang ini secara singkat naik ke level tertingginya sejak 8 Januari.
Otoritas kesehatan di seluruh dunia berlomba untuk mencegah pandemi virus, yang telah menewaskan lebih dari 80 orang di Tiongkok. Hampir 2.800 orang telah terinfeksi secara global. Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok mengatakan pada hari Minggu bahwa kemampuan coronavirus untuk menyebar semakin kuat.
Kabinet pemerintahan Tiongkok mengumumkan bahwa mereka akan memperpanjang hari libur Tahun Baru Imlek hingga 2 Februari untuk memperkuat pencegahan dan pengendalian virus corona baru, berdasarkan laporan penyiaran negara CCTV, pada Senin pagi. Hari libur tersebut akan berakhir pada 30 Januari.
Baca juga: Perusahaan Tiongkok di Zimbabwe Memanipulasi Mata Uang Lokal
Hong Kong juga telah melarang masuknya pengunjung dari provinsi Hubei, tempat wabah virus ini pertama kali dilaporkan.
“Sementara beberapa analis berpendapat bahwa ketakutan yang tersebar ini lebih buruk daripada kenyataannya (merujuk pada tingkat kematian yang rendah), dengan kekhawatiran yang lebih besar adalah dampak ekonomi dari strategi penahanan dan karantina, terutama di Tiongkok, ” ujar Kepala global strategi FX RBC Capital Markets Elsa Lignos.
Yuan Tiongkok lepas pantai turun sebesar 0,6% menjadi 6,9783 yuan per dolar, mencapai level terlemahnya sejak 31 Desember.
Dolar Australia, yang sangat terpapar dengan kinerja ekonomi Tiongkok, turun sebesae 0,5% menjadi $ 0,6787, mencapai level terendahnya sejak 2 Desember. Dolar Selandia Baru juga kehilangan 0,5%.
Para pedagang mengatakan bahwa pergerakan pasar dapat dilebih-lebihkan karena likuiditas yang rendah, karena pasar keuangan di Tiongkok, Hong Kong, Singapura, dan Australia ditutup untuk sementara.
Baca juga: Yuan Melonjak dan Yen Turun karena AS Menjatuhkan Label Manipulator Forex pada Tiongkok
Yen naik hingga 108,73 yen tetapi pada 0830 GMT hanya mengalami kenaikan sebesar 0,1% pada 109,12 yen per dolar.
Yukio Ishizuki, ahli strategi valuta asing di Daiwa Securities di Tokyo mengatakan, “risk-off mood kemungkinan akan berlanjut untuk sementara waktu.”
Pergerakan dalam mata uang lain tertahan karena investor yang gugup terkait virus dan Tiongkok.
Euro menguat sedikit ke $ 1,1032 menjelang pembacaan terbaru dari indikator sentimen bisnis Jerman.
Indeks dolar datar pada hari ini di 97,857.
Sterling bertahan di $ 1,3075. Data positioning pekan lalu menunjukkan bahwa para investor melonggarkan posisi long net dalam pound menjelang keputusan Bank of England pada Kamis tentang pemotongan suku bunga Inggris.
sumber: Reuters