USD/CAD Menanjak, Terimbas FED Rate Hike Dan Harga Minyak

Berita Forex

-usdcad-menanjak-terimbas-fed-rate-hike-dan-harga-minyak

Dolar menguat ke level tertinggi dalam dua minggu versus mata uang negeri jirannya pada hari Jumat ini (16/12). Apresiasi Dolar yang dipicu oleh keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunganya kemarin makin diperkuat oleh data-data ekonomi prima yang dirilis hari Kamis dan Jumat dini hari, sedangkan Kanada untuk pertama kali dalam beberapa pekan ini dihantam oleh rilisan data ekonomi di bawah ekspektasi dan harga minyak yang melorot lagi.

Kekuatan Dolar Makin Mendominasi Pasar
USD/CAD menyentuh 1.3364 di awal sesi perdagangan Eropa, level tertingginya sejak awal Desember, dan kemudian naik 0.78% untuk berkonsolidasi di kisaran 1.3382. Saat berita ini ditulis, USD/CAD masih nangkring di level 1.3337. Namun demikian, Dolar Kanada masih unggul versus Euro dengan EUR/CAD di 1.3893.

Pada hari Kamis, aksi buy Dolar makin mendominasi pasar setelah data Initial Jobless Claims diumumkan mengalami penurunan ke 254,000 dalam waktu sepekan yang berakhir tanggal 10 Desember. Angka tersebut di bawah ekspektasi 255,000 maupun angka periode sebelumnya pada 258,000.

Selain itu, Indeks Manufaktur FED Philadelphia yang populer disebut sebagai indeks Philly, meloncat ke level tertinggi dua tahun pada angka 21.5. Pada November, data yang sama tercatat hanya 7.6, dan eksepktasi untuk rilisan kali ini pun sebenarnya tak tinggi, hanya 9.0.

Penjualan Manufaktur Berubah Negatif, Minyak Gagal Reli
Bersamaan dengan rentetan data positif untuk AS tersebut, publikasi resmi Kanada malah menunjukkan kejatuhan penjualan manufaktur. Penjualan Manufaktur Kanada -0.8% di bulan Oktober, di bawah ekspektasi akan terjadinya kenaikan susulan sebesar 0.4% setelah naik 0.3% di bulan sebelumnya.

Jatuhnya harga minyak menjadi faktor lain yang turut berkontribusi pada kelemahan Loonie. Penguatan Dolar membebani pergerakan minyak, dengan menjadikannya lebih mahal bagi pengguna mata uang lainnya. Harga minyak mentah berjangka Brent kini berada di 54.20, setelah sempat menggapai 57.53 pasca putusan negara-negara produsen minyak untuk membatasi produksi pada pekan lalu. Demikian pula harga acuan minyak AS kini mangkrak di angka 51.06, meski minggu lalu sempat naik hingga 54.51.

Harga minyak mentah yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama penghasil devisa bagi Kanada, sebenarnya masih diekspektasikan akan reli, khususnya bila pemangkasan output direalisasikan oleh negara-negara produsen yang telah mengikrarkannya. Namun demikian, pergerakannya akan dibatasi oleh kekuatan Dolar AS sehubungan dengan penggunaan mata uang ini dalam transaksi-transaksi minyak internasional.