USD/SGD Dapat Naik Karena Pelemahan Harga Minyak Mentah Fed

USD/SGD Dapat Naik Karena Pelemahan Harga Minyak Mentah Fed

Pandangan Pokok ASEAN

  • Rupiah Indonesia, Peso Filipina melemah karena Dolar AS naik
  • Manufacturing PMI Tiongkok mungkin naik, menurunkan USD / MYR
  • Sentiment Fed memburuk, menaikkan USD/SGD karena penurunan minyak menaikkan PHP

Dolar AS dan Asean FX  Recap

USD/SGD Dapat Naik Karena Pelemahan Harga Minyak Mentah Fed. Dolar AS menempati posisi terbaik di minggu ini dalam dua bulan terakhir, dikendalikan lebih tinggi pada semua akun risk aversion. Hal tersebut memicu  permintaan liquid currency yang tinggi, dan berdampak terhadap rekanan ASEAN. Rupiah Indonesia menjadi salah satu yang  terkekna dampak paling buruk. Di minggu terakhir, Bank Indonesia tidak mengubah suku bunga. Serta memperluas langkah untuk meningkatkan likuiditas.

Baca juga: Analisa Minyak Mentah dan Gas Alam Mencoba Untuk Rally

Karena kenaikan harga minyak di minggu ini, dikhawatirkan terjadi gangguan pasokan dari Iran. Peso Filipina terus mengalami penurunan harga sebelum leveling off pada hari Jumat. Sementara itu, Ringgit Malaysia sedikit berubah setelah ditetapkan menurun. USD/MYR, berada diantara keuntungan Greenback, diambang  kenaikan FTSE Bursa Malaysia KLCI Index. Kekhawatiran akan capital outflow  tampak telah mereda untuk saat ini.

USD vs. SGD, IDR, MYR, PHP

Docket Regional Asean

Secara regional, mata uang ASEAN akan memiliki data PMI manufaktur Tiongkok yang diharapkan berpotensi.  Menurut Citi Economic Surprise Index Tiongkok,  data cenderung cenderung unggul secara relatif terhadap ekspektasi para ekonom akhir-akhir ini. Upside surprise dapat meningkatkan PHP dan MYR. Mengingat Filipina dan Malaysia memiliki hubungan perdagangan utama dengan ekonomi terbesar kedua dunia.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Ambruk Akibat Seruan Trump ke OPEC

Untuk Rupiah Indonesia, minggu depan berisi data inflasi domestik. IHK Indonesia diperkirakan akan mencapai 2,6% y/y di bulan April dari 2,5% dari bulan Maret. Indonesia telah mengalami disinflasi sejak Bank Indonesia melakukan kenaikan suku bunga tahun lalu.  Data inflasi yang mendukung dapat meningkatkan IDR karena dapat memperlambat percepatan bank sentral untuk mempertimbangkan pemotongan suku bunga.

Risiko Eksternal

Peristiwa penting yang dapat berpengaruh besar bagi general risk trends adalah keputusan suku bunga Fed. Jika bank sentral ragu untuk pemotongan atau tidak memberikan petunjuk dalam waktu dekat, harapan dovish mungkin mengecewakan. Ini adalah kelemahan untuk ekuitas dan ekstensi sentiment-linked  harga minyak mentah. Sementara hasil seperti itu dapat meningkatkan USD, PHP dapat stabil jika harga minyak terus melemah.

Tapi bukan itu saja, agenda US economic docket yang cukup padat. Seperti laporan pekerjaan terbaru dan inti deflator PCE. Hal tersebut  merupakan ukuran inflasi yang sering digunakan oleh Fed, naik.  Tidak seperti di Tiongkok, hasil yang diharapkan cenderung mengecewakan. Meskipun hal ini dapat memicu spekulasi pemangkasan suku bunga Fed, ia juga beresiko merusak sentimen dan S&P 500. Hal tersebut  dapat meningkatkan Dolar AS dan USD / SGD yang cenderung mengikuti jejak DXY.

Sumber: https://www.dailyfx.com/forex/fundamental/article/special_report/2019/04/29/USDSGD-May-Rise-on-Fed-as-Crude-Oil-Weakness-Stems-USDPHP-Rise.html

Windi Novianti :
Disqus Comments Loading...