USD/IDR Mengabaikan Banjir Di Jakarta Karena Menunggu Inflasi Indonesia
USD/IDR Mengabaikan Banjir Di Jakarta Karena Menunggu Inflasi Indonesia. USD/IDR tetap di bawah tekanan sambil bersorak optimisme perdagangan AS-Tiongkok. Banjir terburuk sejak 2013 memblokir penerbangan, kereta sejak Malam Tahun Baru. Data Inflasi Indonesia untuk bulan Desember akan diikuti untuk dorongan baru. USD/IDR tetap pada kaki belakang saat mengambil putaran ke 13.875 selama Kamis pagi. Pedagang kurang responsif terhadap berita banjir di Jakarta di tengah risiko keseluruhan di Asia. Meski begitu, data inflasi bulanan ditunggu untuk arah jangka pendek.
Baca juga : USD/IDR Bertahan Terbalik Di Atas 14 Ribu
Bloomberg menggambarkan kondisi saat ini di Indonesia sebagai yang terburuk dalam tujuh tahun sambil mengandalkan pembaruan perusahaan listrik milik negara. Berita itu mengatakan, “hujan merendam rumah dan mobil dan menutup salah satu bandara Jakarta. Lebih dari 700 area di wilayah Jabodetabek menderita pemadaman listrik dan kereta komuter menunda beberapa operasi. ”
Meski begitu, para pedagang Asia menyambut optimisme perdagangan AS-Tiongkok setelah Presiden AS Donald Trump mengkonfirmasi penandatanganan kesepakatan fase-satu pada 15 Januari dan pembicaraan tentang fase-dua selama kunjungannya ke Tiongkok sesudahnya.
Dapat juga dikatakan bahwa para pedagang sedang menunggu data inflasi utama sebelum bereaksi terhadap berita geopolitik yang datang dari Indonesia. Angka-angka Inflasi untuk Desember masih akan diluncurkan dan akan menjadi kunci untuk menentukan langkah Bank Indonesia (BI) berikutnya setelah mengumumkan beberapa pemotongan suku bunga pada tahun 2019. Inflasi utama kemungkinan akan menurun menjadi 2,9% dari 3,0% pada basis tahunan sementara Inflasi Inti dapat meningkat menjadi 3,11% dari 3,08% YoY.
Setelah keputusan “tidak ada perubahan kebijakan” baru-baru ini oleh BI, Australia dan Selandia Baru Banking Group (ANZ) tetap berharap penurunan suku bunga lebih lanjut sambil mengatakan, “pesan kebijakan BI terus menandakan bias pelonggaran, dan pertumbuhan domestik dan dinamika inflasi mendukung kasus ini untuk pelonggaran lebih lanjut. Namun, stabilitas eksternal tetap menjadi kendala bagi penurunan suku bunga yang agresif, dalam pandangan kami. Secara keseluruhan, kami mempertahankan perkiraan kami untuk satu lagi penurunan suku bunga 25bp dalam siklus pelonggaran saat ini, kemungkinan di Q1. ”
Baca juga : USD/IDR Tetap Menguat Karena CPI Tahunan
Analisis Teknis
Kecuali jika menembus level SMA 200-hari di 14.140 berdasarkan penutupan harian, pembeli cenderung tidak senang.
ADDITIONAL IMPORTANT LEVELS
OVERVIEW | |
---|---|
Today last price | 13876.05 |
Today Daily Change | -17.4155 |
Today Daily Change % | -0.13% |
Today daily open | 13893.4655 |
TRENDS | |
---|---|
Daily SMA20 | 13960.1818 |
Daily SMA50 | 14027.0759 |
Daily SMA100 | 14086.9255 |
Daily SMA200 | 14142.7667 |
LEVELS | |
---|---|
Previous Daily High | 13976.043 |
Previous Daily Low | 13837.7475 |
Previous Weekly High | 14020.7355 |
Previous Weekly Low | 13676.9335 |
Previous Monthly High | 14181.2945 |
Previous Monthly Low | 13676.9335 |
Daily Fibonacci 38.2% | 13923.2141 |
Daily Fibonacci 61.8% | 13890.5764 |
Daily Pivot Point S1 | 13828.7943 |
Daily Pivot Point S2 | 13764.1232 |
Daily Pivot Point S3 | 13690.4988 |
Daily Pivot Point R1 | 13967.0898 |
Daily Pivot Point R2 | 14040.7142 |
Daily Pivot Point R3 | 14105.3853 |
Sumber : fxstreet.com