Usai Rate Hike, Dolar AS Menang Tipis Di Awal Pekan

Berita Forex

Setelah disibukkan oleh pengumuman kebijakan dari berbagai bank sentral dunia, pasar forex relatif bergerak tenang di awal pekan ini (19/6). Berita forex datang dari Reuters yang melaporkan penguatan tipis USD terhadap Yen Jepang dan Euro. Sementara itu, GBP/USD tak banyak bergerak di tengah ketidakpastian negosiasi Brexit yang akan berlangsung tak lama lagi.

dolar as menang tipis

Dukungan Untuk Greenback Dikhawatirkan Memudar
Keunggulan Dolar AS di awal minggu ini merupakan sisa euforia berita forex di pekan sebelumnya yang mengkonfirmasi kebijakan rate hike The Fed. Meski sesuai ekspektasi, pasar cukup terkejut dengan berita forex itu, karena adanya pernyataan Janet Yellen yang dianggap lebih hawkish dari dugaan.

Namun suka cita itu dipandang tak akan bertahan lama. Pasalnya, pasar tampaknya tak begitu saja mempercayai statement The Fed yang begitu yakin bisa kembali meningkatkan suku bunga di akhir tahun nanti. Jika ada sedikit saja keraguan dari pernyataan pejabat-pejabat The Fed yang dijadwalkan tampil minggu ini, Dolar bisa langsung terbebani.

Dalam berita forex terkait, Jeremy Stretch dari CIBC London mengamini situasi di atas. Menurutnya, cukup sulit membeli Dolar jika tak ada bukti yang benar-benar meyakinkan. Data terbaru di hari Jum’at bahkan memperlihatkan berkurangnya posisi long untuk Greenback. Namun demikian, penurunan itu lebih disebabkan oleh aksi profit taking dari posisi buy yang sudah dibuka investor sebelum pengumuman The Fed.

Untuk saat ini, Dolar AS belum terpengaruh oleh berbagai keraguan analis. Indeks USD yang mengukur kekuatan Greenback terhadap sebasket mata uang mayor terpantau menguat 0.1% pada sesi trading Senin (19/6) ini.

Sukses Ambil Kesempatan
Meski dibayangi kekhawatiran, Dolar AS berhasil unggul meski penguatannya tak terlalu signifikan. Hal ini rupanya berkaitan dengan berbagai ketidakpastian internal yang melanda Jepang, Prancis, dan Inggris. Terhadap JPY, Greenback menguat 0.2% akibat pernyataan BoJ yang masih saja keukeuh mempertahankan kebijakan moneter longgarnya.

Sementara itu, EUR/USD melemah 0.1% setelah terpapar update terbaru dari pemilihan parlemen Prancis. Dampak ini diduga tak akan berlangsung lama, mengingat pasar sudah tak lagi mengkhawatirkan risiko ‘Frexit’ yang sempat muncul karena pencalonan Marine Le Pen.

Di sisi lain, berita forex untuk GBP/USD tak menunjukkan banyak perubahan, meski kecemasan akan negosiasi Brexit terus saja menjadi topik utama. Sterling baru saja menikmati trend positif setelah hasil pertemuan BoE Kamis (15/6) kemarin mengindikasikan bertambahnya anggota MPC yang mengambil sikap hawkish. Saat berita forex ini ditulis, GBP/USD cenderung stabil di kisaran 1.2796.

Banyak pihak mengantisipasi Poundsterling dengan rasa was-was karena gejolak persiapan Inggris menjelang negosiasi Brexit. “Walaupun dalam jangka menengah Sterling masih mungkin terapresiasi, risiko kegagalan negosiasi dan kekacauan Brexit telah semakin meningkat. Hal ini bisa membebani Poundsterling dalam beberapa minggu ke depan,” ungkap ahli strategi Barclays dalam berita forex Reuters.