10 Fakta Menarik Tentang Theresa May
Sebagai Perdana Menteri Inggris, sosok Theresa May memang dikenal luas secara global. Namun sepak terjang May bisa dikatakan mendapat lebih banyak sorotan dari PM Inggris biasanya, khususnya oleh pelaku pasar finansial yang mengamati hampir setiap gerak-geriknya untuk mendapat petunjuk terbaru mengenai metode penyelesaian Brexit.
Muncul sebagai PM pengganti David Cameron yang mundur karena kemenangan referendum Brexit, Theresa May sejak awal telah menekankan itikadnya untuk mempertahankan langkah hard Brexit. Artinya, pemisahan Inggris dari Uni Eropa akan diterapkan di semua lapisan, tanpa satupun korelasi yang tersisa antara kedua pihak. Ini menjadi kabar buruk bagi Poundsterling yang sejak awal telah ‘memihak’ kubu kontra Brexit. Rupanya, pasar memandang Brexit sebagai ancaman bagi pertumbuhan dan kondisi perekonomian Inggris secara keseluruhan.
Itulah mengapa, setiap indikasi ke arah soft Brexit menjadi kabar pendukung bagi pergerakan GBP. Namun demikian, sosok Theresa May masih bersikukuh menginginkan hard Brexit, sekalipun ia telah mengkaji berbagai konsekuensi dari kemungkinan tersebut. Tak ayal, rumor dan isu yang melingkupi Theresa May kemudian mencuat sebagai salah satu faktor yang belakangan ini mampu menggerakkan roda pergerakan Cable.
Yang terbaru, isu terancamnya posisi Theresa May sebagai Kepala Pemerintahan berhasil membenamkan GBP/USD sampai 100 pip di sesi trading Senin, 13 November 2017. Menurut keterangan yang dihimpun dari berbagai media asing, 40 anggota parlemen menandatangani mosi tidak percaya pada kepemimpinan May. Dengan jumlah sebanyak itu, hanya dibutuhkan 8 anggota lagi yang setuju untuk menjungkalkan May dari kursi Perdana Menteri.
Apa Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Theresa May
Meski sering memicu gejolak pasar dan fenomena volatilitas di pair GBP/USD, Theresa May ternyata punya berbagai sisi unik yang menarik untuk dikupas. Daripada pusing karena terlalu serius memikirkan isu politik Inggris yang senantiasa memasuki babak baru, mari jernihkan pikiran sejenak dengan 10 fakta menarik Theresa May berikut ini.
- Lulusan Jurusan Geografi
Meski berkarir di bidang politik, Theresa May ternyata tidak kuliah di jurusan ilmu politik dan sejenisnya, tapi justru menuntut ilmu Geografi di Oxford University. - Seorang Feminis
Sebelum dikenal luas sebagai PM Inggis, Theresa May pernah menjabat sebagai presiden organisasi Women2Win, yang menggelar kampanye untuk memotivasi para wanita berkarir dunia politik. - Dekat Dengan Benazir Bhutto
May dikenal sebagai seorang feminis, sehingga tak mengherankan jika ia mengenal sosok fenomenal Benazir Bhutto. Namun demikian, hubungan keduanya tak terjalin di kancah politik, melainkan tercipta karena sebuah alasan personal. Usut punya usut, Benazir Bhutto adalah orang yang memperkenalkan May pada suaminya saat ini. - Pernah Menjabat Sebagai Home Secretary
Theresa May diakui sebagai salah satu Home Secretary dengan masa jabatan terlama dalam sejarah Inggris. - Hobi Koleksi Buku Masakan
Meski tak pernah mengakui secara langsung, sebuah narasumber terpercaya mengungkapkan jika Beliau sangat gemar memasak dan memiliki lebih dari 100 buku masakan. - Suka Jalan Kaki
Kebiasaan olahraga Theresa May tak terlalu ekstrim dan mahal. Ia senang berjalan-jalan di desa untuk menyegarkan badan dan pikiran. - Tak Tanggung Tampil Fashionable
Sudah bukan rahasia umum jika Theresa May adalah salah satu pemimpin negara maju yang sadar fashion. Rupanya, atribut yang sering mendapat sorotan adalah sepatu. Theresa May bahkan pernah membuat heboh dengan keberaniannya mengenakan sepatu bermotif leopard. - Mengidap Penyakit Serius
Theresa May didagnosa menderita penyakit diabetes tipe 1, sehingga harus rutin mendapat suntikan insulin dua kali sehari. - Sangat Menjaga Privasi
Dikenal sebagai figur yang cukup tertutup, Theresa selama ini sudah mendapat reputasi tak ramah media. Ia memang sangat menjaga privasinya dari mata publik. - Pernah Bekerja Di BoE
Walaupun mendapat gelar di bidang Geografi dan pada akhirnya berhasil menduduki posisi Perdana Menteri, Theresa May tak mengawali karir di bidang Geografi maupun politik. Di awal karirnya, ia pernah bekerja di Bank Sentral Inggris, BoE (Bank of England), selama 6 tahun.