Ekonomi Inggris yang telah cukup lama menjadi topik perbincangan pasar dalam berita forex kembali berada di zona bahaya. Setelah dikejutkan oleh hasil referendum Brexit, Inggris kini tengah mempersiapkan diri untuk bernegosiasi dengan pihak Uni Eropa. Berbicara di channel Sky News pada Minggu (8/1) ini, PM Inggris Theresa May berkomentar tentang langkah seperti apa yang akan diambilnya nanti. Sayangnya, pernyataan itu tidak dicerna positif oleh media finansial dan sumber berita forex, yang menganggap May telah mensinyalkan strategi kurang menguntungkan bagi ekonomi Inggris.
Lebih Pentingkan Imigrasi
Menanggapi pertanyaan tentang prioritas yang akan diambil dalam negosiasi Brexit, PM Theresa May menjawab dengan ucapan sebagai berikut: “Kita akan keluar, kita tak akan menjadi member Uni Eropa lagi. Kita akan punya kendali sendiri atas daerah perbatasan negara kita, hukum kita, tapi kita juga menginginkan kesepakatan terbaik untuk prospek perdagangan perusahaan-perusahaan Inggris di Uni Eropa, begitu pula dengan bisnis korporasi Uni Eropa di Inggris.”
Walaupun menyinggung keinginan untuk mengusahakan kondisi perdagangan internasional Inggris, omentar dari sosok yang mengambil alih kepemimpinan dari tangan David Cameron itu diinterpretasikan oleh berita forex Telegraph, sebagai sinyal yang kurang baik bagi ekonomi Inggris. Artinya, pemerintah mungkin saja siap melepas keanggotaannya di pasar tunggal jika hal itu bisa menjamin kontrol sepenuhnya atas permasalahan imigrasi.
Dilema imigrasi dan keanggotaan di pasar tunggal memang sudah lama menjadi topik panas dalam berbagai berita forex GBP. Indikasi-indikasi terkait pandangan pemerintah Inggris tentang hal tersebut mampu menjadi faktor utama penggerak Poundsterling yang sulit diprediksi.
Sebagai informasi, keanggotaan Inggris di pasar tunggal Uni Eropa merupakan satu aspek yang tak bisa dilepaskan jika Inggris ingin mempertahankan kestabilan ekonominya, karena hal itu berkaitan dengan kesepakatan perdagangan internasional antara Inggris dengan negara-negara Uni Eropa. Namun dalam liputan-liputan berita forex Poundsterling sejauh ini, PM Theresa May cenderung ingin mendorong negosiasi ke arah yang lebih menguntungkan posisi mereka dalam hal imigrasi, meski harus mempertaruhkan keanggotaan Inggris di pasar tunggal.
Nantikan Sinyal Lebih Lanjut, Sterling Sudah Terlihat Was-was
Pekan depan menjadi periode penting bagi Inggris dan pengamat berita forex GBP, mengingat akan ada lebih banyak petunjuk dari pemerintah Inggris tentang strategi mereka dalam negosiasi Brexit. Menjelang dimulainya pemberlakuan Pasal 50 Maret nanti, May sudah mengutarakan jika mendapat kesepakatan terbaik (dalam negosiasi Brexit) adalah tujuan utamanya. Meskipun reformasi ekonomi juga diperhitungkan, tapi ia tak akan mengesampingkan pentingnya mendapat persetujuan terbaik untuk kepentingan demostik maupun internasional.
Menghadapi minggu penuh gejolak, GBP/USD sudah dilaporkan menyusut dalam beberapa hari terakhir di berbagai berita forex. Setelah sempat menguat selama 2 hari berturut-turut, pair tersebut terus anjlok hingga akhirnya menutup pergerakan minggu lalu dengan pelemahan sebesar 1.08% di 1.2279.