Songsong Rapat BoJ, Pelaku Pasar Makin Bearish Terhadap Yen

Berita Forex

songsong-rapat-boj-pelaku-pasar-makin-bearish-pada-yen

Laporan Commitment of Traders (CoT) yang dirilis Commodity Futures Trading Commission (CFTC) mencakup transaksi-transaksi di pasar berjangka Amerika Serikat dalam periode sepekan. Dalam laporan terbarunya yang dirilis pada hari Sabtu lalu untuk peiode sepekan yang berakhir tanggal 13 Desember, nampak bahwa posisi trading spekulatif pada Yen semakin bearish, sedangkan tekanan bearish pada Euro dan Pound malah menurun.

Paritas EUR/USD Kemungkinan Belum Akan Tercapai

Laporan COT CFTC yang kerap dijadikan skala pengukuran analisa sentimen pasar oleh trader mengungkapkan bahwa posisi spekulatif netto pada Euro berubah jadi -87.5k dari sebelumnya -114.6k, sedangkan Poundsterling berubah jadi -72.3k dari -77.2k. Nampaknya, meski bank sentral Eropa telah memutuskan untuk memperpanjang program Quantitative Easing (QE), tetapi paritas EUR/USD agaknya masih cukup jauh. Sedangkan tekanan pada GBP/USD yang masih cukup besar saat ini bisa jadi memupus apabila laporan GDP Inggris yang akan dipublikasikan pekan depan menunjukkan kondisi ekonomi prima.

Patut dicatat bahwa laporan COT CFTC ini mencakup periode sebelum pengumuman suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve) pada 15 Desember 2016 yang seketika melesatkan Dolar AS versus mata uang-mata uang mayor lainnya.

Safe Haven Dan Dolar Komoditas Kehilangan Momentum

Di sisi lain, posisi spekulatif bearish pada Yen membesar nyaris dua kali lipat menjadi -63.4k dari sebelumnya -33.9k. Padahal, pekan depan Bank of Japan (BoJ) diekspektasikan takkan merubah kebijakan moneternya baik dari aspek suku bunga, target yield obligasi, maupun besaran program pembelian obligasi pemerintah tahunan. Tingkat suku bunga BoJ diprediksi tetap pada -0.1%, target yield obligasi 10-tahunan pada kisaran 0.0%, serta besaran program pembelian obligasi pun diperkirakan tetap di sekitar 80 triliun Yen.

Di saat yang sama, posisi spekulatif netto pada Dolar Kanada pun makin bearish jadi -21.9k dari sebelumnya -18.2k, meski harga minyak tengah mengalami kenaikan. Posisi bullish pada Dolar Australia berkurang jadi 13.5k dari sebelumnya 20.9k, sedangkan posisi Dolar New Zealand hanya bergeser sedikit jadi -3.7k dari sebelumnya -4.0k. Ketiga dolar komoditas ini sepertinya sudah mulai kehilangan momentum sejak hari-hari menjelang putusan kenaikan suku bunga oleh bank sentral AS.