Rosengren Fed Bicara Soal Suku Bunga, Greenback Justru Tampak Mengendur

Berita Forex

Pasca diombang-ambingkan gejolak Pemilu AS, pasar kini berganti menatap event penting berikutnya: Rencana kenaikan suku bunga AS di bulan Desember. Ditunjang optimisme investor terhadap USD, potensi Fed rate pun kian menguat. Presiden Fed Boston, Eric Rosengren pun turut berkomentar terkait isu tersebut Selasa (15/11) ini. Seperti apakah pernyataan pejabat Fed tersebut? Bagaimanakah pergerakan terkini Dolar AS yang mengiringi statement tersebut? Dilansir dari laporan berbagai sumber, inilah berita forex tentang komentar Resengren beserta keadaan Greenback.

fed rosengren
Harapan Untuk Kenaikan Suku Bunga Sudah Pada Tempatnya
“Masuk akal” adalah satu kata yang ditanda kutip dalam berita forex MarketWatch yang mengungkap pernyataan Eric Rosengren. “Tingginya ekspektasi kenaikan suku bunga bulan depan tampak masuk akal (jika kita) melihat peningkatan inflasi dan pasar tenaga kerja yang hampir mendekati full employment,” demikian ungkapnya.

Rosengren merupakan salah satu anggota Fed yang selama ini aktif mendorong kebijakan Bank Sentral ke arah pengetatan. Di bulan September ia tak sepaham dengan kesepakatan Fed untuk menahan suku bunga. Namun demikian, ia memihak suara mayoritas ketika suku bunga kembali di tahan di bulan Oktober. Rosengren menyebutkan bahwa perubahan-perubahan dalam pernyataan FOMC kala itu sudah sangat sesuai dengan gagasan (dan persepsi market) Fed rate di bulan Desember.

Ditanya lagi soal potensi kenaikan tersebut, Rosengren kali ini menekankan kemungkinan diloloskannya kebijakan itu, dengan membawa faktor inflasi dan ketenagakerjaan untuk mendukung komentarnya. “Dengan perekonomian yang kini mendekati  full employment dan inflasi mulai merapat ke target The Fed, cukup wajar bila probabilitas pengetatan pada market futures untuk Desember mendatang cukup tinggi - di area 75%…,” jelas Rosengren.

Selain mengungkapkan pendapatnya soal harapan pasar yang tengah melambung tinggi, Rosengren juga membeberkan situasi pasar tenaga kerja AS. Dalam berita forex terkait, Ia diberitakan menekankan fokus pada membaiknya angka penduduk yang bekerja setelah keluar dari usia angkatan kerja. Akan tetapi, semakin ‘menuanya’ usia tenaga kerja dapat menjadi alarm yang menandakan jika angkatan kerja di masa depan bakal kian melemah.

Selain Rosengren, pidato penting dari beberapa pejabat Fed juga akan meramaikan berita forex sepanjang minggu ini. Ketua Fed Janet Yellen sendiri bakal berpidato di Capitol Hill pada Kamis esok.

Dolar AS Melemah Terbatas
Setelah sebelumnya menanjak secara signifikan, Greenback sedikit mengendur pada sesi trading Selasa ini. Sebagaimana tercermin dalam ulasan berita forex Investing, Indeks USD terpantau turun 0.32% ke 99.71, tak terlalu jauh dari puncak poin 100.24 yang tercapai di hari sebelumnya. Sekedar informasi, level tersebut merupakan posisi terbaik indeks Dolar AS yang terakhir kali terjamah padaDesember 2015. Apabila indeks tersebut bisa melewati 100.51, maka bukan tidak mungkin Greenback akan memuncaki level tertinggi 14 tahun.

Namun untuk sementara ini, penguatan USD agaknya sedikit mereda. EUR/USD dilaporkan tumbuh 0.57% ke 1.0797 setelah terkerek apiknya berita forex tentang data GDP Jerman dan indeks sentimen ekonomi ZEW. Di sisi lain, USD/JPY merosot 0.21% ke 108.16, dengan USD/CHF turut mengekor dan melemah 0.2% ke 0.9948.

Masih dari berita forex terkait, AUD/USD serta NZD/USD berhasil menstabilkan posisi masing-masing di 0.7556 dan NZD/USD. Sementara itu, pair GBP/USD kembali menjadi anomali karena tidak mencerminkan pelemahan Greenback seperti halnya pair mayor lain. Poundsterling memang diketahui lengser 0.54% ke 1.2429 setelah berita forex tentang ekonomi Inggris memperlihatkan kenaikan CPI kali ini telah gagal memenuhi ekspektasi.