Roller Coaster Pada Greenback Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Berita Forex

Roller Coaster Pada Greenback Menjelang Keputusan Suku Bunga The Fed

Kinerja dari Dollar AS telah mengendur melawan Yen berada di sesi perdagangan hari Selasa ini, setelah terperosot dari tingkat tertingginya 10 bulan. Lonjakan yang ada di imbal hasil obligasi pemerintah AS yang sudah melunak ada di sesi sebelumnya menjadi penghambat pada bullish Dollar AS. Adapun pergerakan naik pada dollar AS juga terhambat adanya mood dari para pelaku pasar yang wait and see pasar secara umum menjelang pengumuman kebijakan moneter dari bank sentral AS (FOMC) yang bakal di mulai malam nanti.

Di lihat dari pergerakan pairing USDJPY yang sudah turun sebesar 0,2 persen ke tingkat 114.850. Di saat ini, USDJPY sudah sedikit naik dengan di perdagangkan sedikit menguat sampai di tingkat 115.05. Berada di sesi perdagangan untuk hari Senin kemarin, Yen sempat untuk naik ke 116.120 itu adalah tingkat tertinggi semenjak Februari awal. Penguatan tersebut bersamaan dengan melonjaknya imbal hasil obligasi di AS sampai lampaui ambang batas 2,5%. Kenaikan pada yield obligasi pemerintah di AS berada di tingkat yang belum pernah terlihat lagi semenjak September 2014 silam. Di tambah lagi pada kenaikan harga minyak.

Namun, Greenback yang kemungkinan menghentikan perolehan setelah reli pada obligasi AS tersendat secara signifikan di bawah tingkat puncak. Sedangkan untuk Euro yang mendapatkan penguatan terbatas di tingkat tertingginya 1.0640. Euro telah mendapatkan penguatan sampai 0,7% untuk kemarin malam, terdukung dari yield obligasi Jerman. Lebihnya lagi, pemerintah Italia berada di Roma di laporkan melakukan bailout lagi kepada bank Monte dei Paschi di Siena.

Keterangan berasal dari Masafumi Yamamoto, adalah seorang Ahli Strategi Forex di Mizuho Securities, Tokyo, tegaskan kalau pergerakan Dollar AS bisa terus berlanjut menguat sampai 120 Yen.

“Dollar AS yang di harapkan bisa sampai ke tingkat 120 Yen. Akan tetapi, kenaikan suku bunga dengan besaran 25 basis poin dari bank sentral juga pasti bakal terjadi. Dollar AS yang tampaknya terkunci di antara adanya aksi profit taker dan juga tren bullish,” terangnya.

Melihat dari survey terakhir CME Group kepada kemungkinan kenaikan tingkat suku bunga AS telah capai sebesar 97% berada dalam rapat FOMC di pekan ini. Kini pasar juga masi penasaran ingin membuktikan akankah kemenangan dari presiden terpilih Donald Trump akan meruncingkan kembali pertumbuhan dan outlook inflasi.

Ada di sisi lain, Dollar Kanada atau Loonie yang sedikit berubah berada di angka 1.3128 melawan Dollar karena kenaikan pada harga minyak, menjadi koneksi yang bagus untuk mata uang komoditas tersebut. Sedangkan mata uang komoditas yang lain seperti pairing AUDUSD diperdagangkan stabil ada di harga 0.7496 atau naik 0,6%.

Berasal dari University of Michigan untuk pekan lalu merilis sentiment konsumen AS untuk bulan ini yang sudah meningkat secara signifikan, melewati perkiraan para ekonom dan data di periode sebelumnya. Dengan data baru ini juga menguatkan tentang rencana kenaikan suku bunga AS berada dipekan ini