Resiko Donald Trump Masih Menjadi Momok Untuk Dollar AS

Berita Forex

Resiko Donald Trump Masih Menjadi Momok Untuk Dollar AS

Kini dalam pantauan yang akan terjadi malam ini adalah kinerja dari Dollar AS. Berada di sesi perdagangan untuk Jumat akhir pekan ini (4/11/12) pergerakan dari Dollar AS masih stabil, meskipun sempat menguat tipis melawan mata uang mayor yang lainnya. Hari ini ada jadwal di rilisnya laporan tenaga kerja Non Farm Payroll  atau NFP AS serta fokus kepada perkembangan pemilu presiden AS yang akan dilaksanakan pekan depan.

Hal yang menjadi fokus kali ini ada djuga di perkembangan pemilu presiden AS. Dollar selanjutnay berada di dalam jalur pelemahan dalam 12 pekan disebabkan adanya tekanan dari kemungkinan kemenangan dari pihak Donald Trump di dalam pertarungan pengganti Barack Obama menjadi presiden AS dibandingkan pesaingnya Hillary Clinton.

Selama dalam satu minggu ini, pergerakan dari Dollar AS yang sudah melorot sampai dengan 1,2% melawan mata uang mayor yang lainnya disebabkan karena keunggulan dari kandidat Hillary Clinton atas pesaingnya Donald Trump, yang mana pada akhirnya harus tertekan disebabkan adanya kontroversial dari penyelidikan pada email pribadi milik dari Hillary Clinton dari anggota FBI dalam beberapa hari yang lalu.

Untuk masalah kinerja Dollar AS yang sudah sempat untuk menghampiri ke tingkat tertinggi dalam 9 bulan berada di pekan lalu disebabkan karena para investor bertaruh kalau bank sentral AS atau Federal Reserve bakal menaikkan tingkat suku bunga di akhir tahun ini. Namun sayangnya, kemungkinan kemenangan dari Donald Trump yang terlihat menunda kenaikan suku bunga tersebut. Dimana sebagian besar para pelaku pasar menilai bahwa Hillary Clinton menjadi kandidat yang sangat cocok dan pro, sedangkan dari  Donald Trump yang di pandang masih rentan akan ketidakpastian dari kepemimpinannya.

“Masih di ragukan kembali, dari hasil jajak pendapat sementara yang baru, dimana Donald Trump yang sudah unggul membuat adanya kewaspadan para pelaku pasar akan kecemasan,” terang dari ahli strategis dari ING, Chris Turner, disebutkan kepada Reuters.

“Dimana dari adanya factor makro sudah mengambil peran berada di hari ini, berada di situlah kami merasa yakin kalau Dollar bisa beranjak positif,”terangnya lebih terang lagi.

Di lihat dari pairing USDJPY yang sedikit landai pada saat diberitakan ini, dimana bergerak ada di kisaran 103.040 dari tingkat sebelumnya di 103.26, terlepas dari tingkat terendah dalam satu bulan berada di hari Kamis kemarin.

Sedangkan dari pairing GBPUSD yang telah bergerak stabil berada di kisaran 1.2466, setelah dari kinerja Sterling melonjak di hari kemarin disebabkan pengadilan tinggi Inggris putuskan kalau pemerintah Inggris harus gelar jajak pendapat berada di Parlemen sebelum picu Article 50 yang berpotensi bisa mengundurkan planning dari Perdana Menteri Theresa May dalam memulai proses Brexit yang sesungguhnya berada di akhir bulan Maret tahun 2017 dengan cara memicu adanya article 50 berasal dari Lisbon Treaty.

Untuk segi politik yang sudah membuat terguncangnya ekonomi berada di pasar keunangan dalam beberapa pekan terakhir ini. Kemungkinan laporan NFP bisa saja membawa arah jalan ke depan dari Dollar AS dan keputusan kenaikan suku bunga di akhir tahun ini. Akan tetapi kenaikan itu bisa terhapus jika nantinya adanya resiko terpilihnya Trump masih terus membayangi.