Rakyat Italia mulai menyumbangkan suara pada Minggu, 4 November 2016, dalam referendum konstitusional yang diajukan Perdana Menteri Matteo Renzi untuk mengadakan reformasi kebijakan. Hasil referendum tersebut juga akan menentukan kelangsungan jabatan Renzi sebagai PM, mengingat ia berjanji akan mengundurkan diri jika referendum ini gagal.
Dalam berbagai liputan berita forex akhir-akhir ini, pasar finansial dan para politisi negara-negara Eropa mengkhawatirkan kemenangan pihak “no”, karena bisa memicu ketidakstabilan politik dan finansial. Apalagi, kondisi perbankan Italia yang sudah carut-marut bakal makin memburuk dan menjungkalkan Zona Euro ke dalam era krisis baru, jika referendum ini tak disetujui rakyat.
Digelar mulai jam 7 pagi waktu setempat (06:00 GMT), sekitar 51 juta warga Italia yang memenuhi persyaratan sebagai pemilih, mulai berpartisipasi dalam polling referendum. Informasi dalam berita forex terkait menyatakan, mereka akan menentukan apakah rencana Renzi untuk mengikis dominasiĀ upper house SenateĀ dan mencuatkan peran pemerintah di tingkat daerah bisa terlaksana atau tidak.
Dengan semua partai oposisi yang menentang reformasi tersebut, peluang kemenangan Renzi sangatlah tipis. Bahkan, keberhasilan referendum akan sangat mengejutkan bila benar-benar terjadi. Semua survei awal yang mendahului referendum dan dilaporkan dalam berita forex, sejauh ini hanya mengindikasikan dominasi pihak “No”. Dalam 2 minggu terakhir, pihak yang menentang referendum bahkan terlihat lebih berpengaruh ketimbang mereka yang setuju.
Meski demikian, dalam beberapa hari terakhir, Renzi mengaku bahwa sentimen publik sudah mulai berubah. Menurutnya, sebagian besar rakyat Italia sebenarnya masih belum menentukan apakah akan memilih ya atau tidak.
Hasil exit poll akan mulai dipublikasikan segera setelah proses voting selesai ditutup pada jam 11 malam waktu setempat. Tiga puluh menit kemudian, proyeksi awal yang didasarkan pada hasil voting aktual akan mulai diumumkan. Para penyimak berita forex penting, khususnya mereka yang bertrading dengan Euro akan bersiap-siap untuk mengikuti perkembangan hasil voting tersebut.
Menanggapi kecemasan pasar akan dominasi pihak “No”, Menteri Ekonomi Italia, Pier Carlo Padoan menyatakan jika ‘gempa bumiā di pasar finansial tak akan terjadi. “Walaupun begitu, jika para penentang referendum menang, akan ada turbulensi selama 48 jam yang perlu diwaspadai,” demikian ungkapnya dalam kutipan berita forex Investing.
Beberapa hari menjelang dilaksanakannya referendum Italia, pasar memang sudah diributkan oleh prospek yang kurang menguntungkan bagi PM Renzi dan akibatnya untuk kesehatan perbankan dalam negeri tersebut. Media-media penyaji berita forex hampir tak pernah absen mengikuti perkembangan terbaru tentang referendum konstitusional tersebut. Wajar saja, bank-bank Italia saat ini dirundung beban utang sebanyak 360 milyar Euro. Jika ingin menghindari risiko kehancuran, maka mereka harus dapat mengumpulkan setidaknya 5 milyar Euro pada akhir tahun ini.
Selain itu, banyak pejabat pemerintahan merisaukan risiko berkurangnya kepercayaan investor, jika Italia diguncang oleh ketidakstabilan politik karena kemenangan pihak “No”.
Hingga berita forex ini diturunkan, EUR/USD masih cenderung bergerak datar. Pair tersebut menghuni level 1.0663 di sesi penutupan Jumāat (2/12) lalu. Para analis sudah ramai meramalkan penurunan besar-besaran pada EUR/USD jika Renzi gagal mengajukan referendumnya.