GBP/USD menapaki level tinggi pada sesi trading malam ini (13/3), menjelang digelarnya debat parlementer Inggris yang akan menyoroti legislasi Brexit. Dilansir dalam berita forex Investing, bullish Cable diduga terkait dengan ekspektasi investor yang meyakini kegigihan Majelis Rendah dalam menentang putusan dewan Majelis Tinggi pekan lalu.
Melalui pernyataan yang dikutip dalam berita forex Reuters, perwakilan Theresa May mengungkapkan jika pemerintah tak akan tinggal diam dengan kebijakan Majelis Tinggi yang berniat untuk membungkam Sang Perdana Menteri dalam negosiasi Brexit dengan Uni Eropa. “Sudah jelas kami nyatakan bahwa kami ingin parlemen untuk terlibat dalam semua proses.. Yang tidak bisa kami terima adalah adanya pengekangan untuk ‘mengikat tangan’ Perdana Menteri dalam tahap negosiasi,” demikian ungkapnya dalam berita forex terkait.
Keinginan pemerintah Inggris rupanya sejalan dengan harapan para investor, karena mereka mendukung para pembuat kebijakan di Majelis Rendah untuk mengangkat amandemen-amandemen yang dibuat oleh House of Lords. Pada intinya, peraturan tersebut memang berpotensi memupus partisipasi Theresa May dalam proses negosiasi Brexit dengan Uni Eropa. Hal itu dinilai sebagai keputusan berisiko, terlihat dari kekecewaan pasar yang menekan pergerakan Sterling tak lama setelah kebijakan Majelis Tinggi disiarkan dalam berbagai berita forex.
Sementara itu, menurut spekulasi yang beredar dalam berita forex akhir-akhir ini, May dirumorkan bakal memicu Article 50 pada hari Selasa besok (14/3). Jika hal itu benar terjadi, maka proses pemisahan diri dari Uni Eropa, yang ditargetkan berjalan dalam 2 tahun, akan resmi dimulai tak lama lagi.
Sterling Tersokong Optimisme Pasar Dan Pelemahan Greenback
Dalam berita forex petang ini, GBP/USD tercatat meningkat sebanyak 0.46% ke level 1.2224, bangkit dari level rendah 8 minggu yang belum lama ini dihuninya. Terhadap Euro, Poundsterling pun memperlihatkan penguatan signifikan. Pair EUR/GBP terpantau merosot turun 0.57% ke 0.8730, atau mundur dari puncak 8 minggu yang sebelumnya tercapai di 0.8786.
Selain asa mengenai debat Brexit, kenaikan GBP/USD juga dipicu oleh penurunan Dolar AS. Sejak meredup di akhir sesi trading pekan lalu (10/3), USD memang belum menemukan gairahnya. Dalam liputan berita forex Investing, indeks Dolar AS kembali terpeleset, kali ini sebanyak 0.28% ke poin 101.1. Catatan itu rupanya masih lebih baik dari kejatuhan sebelumnya yang sempat mencapai level 100.86.