Gerak dari logam mulia atau emas untuk hari Kamis ini (27/10/16) mendapatkan penurunan tipis dengan adanya sentiment beragam seiring dari para pelaku pasar yang masih menantikan data ekonomi AS yang bakal di laporkan. Selain itu, penurunan pada harga emas di sebabkan karena adanya spekulasi probabilitas kenaikan tingkat suku bunga AS untuk akhir tahun nanti dan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali dalam tahun 2017 yang akan datang ini. Di saat ini pergerakan pada pairing XAUUSD yang mengukur pergerakan dari kinerja harga emas berada di kisaran 1,266 melawan Greenback.
Sedangkan kinerja emas berada di Comex NYME, untuk emas berjangka untuk pengiriman Desember terpantau sedikit melandai sampai dengan 0,10% berada di tingkat 1,267 dolar AS. Berada di samping itu, harga perak berjangka untuk pengiriman bulan Desember telah di perdagangkan mengalami penurunan sebesar 0,36% kini menjadi 17.58 dolar AS.
Sedangkan selama dari sesi perdagangan emas untuk bulan Rabu kemarin, pergerakan dari harga emas telah meningkat menuju ke tingkat tertingginya dalam tiga minggu bersamaan dengan adanya perayaan hari Diwali ada di India yang membuat permintaan emas semakin tinggi. Ada di sesi perdagangan kemarin, harga emas juga terangkat dari penurunan mata uang Dollar Amerika Serikat ke tingkat tertingginya dalam sembilan bulan.
Bisa di ketahui adanya kenaikan harga emas berada di tahun ini disebabkan karena kelambanan dari bank sentral AS yang sampai saat ini masih belum putuskan untuk menaikkan tingkat suku bunganya. Di tambah lagi, keputusan dari Inggris yang bakal keluar dari Uni eropa dalam beberapa waktu lalu, juga bisa menaikkan permintaan logam mulia emas menjadi asset yang dicari atau safe haven.
Namun, pernyataan hawkish dari presiden bank sentral bagian St Louis, James Bullard yang menyebutkan kalau kemungkinan besar keputusan dalam menaikkan suku bunga adalah di bulan Desember bisa membawa Dollar AS di perdagangkan ada di tignkat tertingginya semenjak Maret dan bisa memberikan beban pada harga emas.