7 Penyebab Gagal Dalam Trading Forex Dan Cara Mengatasinya
Sudah berulang kali mencoba trading forex tapi masih gagal? Bukan cuma Anda yang mengalaminya. Banyak sekali trader forex pemula yang kesulitan mengembangkan hasil trading forex mereka ataupun membalikkan kondisi rugi menjadi profit, karena kurang panduan. Tanpa panduan, trader pemula cenderung mengulang-ulang kesalahan-kesalahan yang menyebabkannya gagal dalam trading forex, tanpa menyadari kalau itu keliru. Nah, jika Anda termasuk diantaranya, coba simak dulu daftar 7 penyebab gagal dalam trading forex yang paling umum terjadi ini. Sudah dilengkapi cara untuk mengatasinya, sehingga siapa tahu dapat membantu Anda merubah buntung menjadi untung.
1. Trading Forex Tanpa Sistem Yang Jelas
Coba jawab pertanyaan-pertanyaan ini: “Pada chart time frame berapa Anda bertrading? Indikator apa yang digunakan? Bagaimana gaya trading Anda: Scalping, Day Trading, News Trading, atau Swing? Bagaimana Anda mematok waktu open posisi dan waktu close posisi? Bagaimana aturan Risk/Reward Ratio?” Jika Anda tak punya jawaban pasti untuk pertanyaan-pertanyaan itu, berarti Anda belum memiliki sistem trading. Trader yang tak memiliki sistem trading akan cenderung melakukan transaksi asal-asalan dan tak terkontrol. Jadi, segera buat sistem trading yang mencakup jawabab atas semua pertanyaan itu agar tak terus menerus gagal dalam trading forex.
2. Punya Sistem Trading, Tapi Tidak Disiplin
Setelah membaca poin satu, boleh jadi Anda merasa bahagia, “Wah, selamat, saya sudah punya aturan-aturan itu.” Jangan senang dulu. Jika Anda masih gagal hingga kini, boleh jadi itu karena sistem Anda tidak handa. Atau, meski sistem handal, tetapi Anda tak melaksanakannya dengan disiplin dan sering buka posisi di luar aturan sistem. Lho, apa gunanya punya sistem kalau sering diacuhkan? Tentu saja Anda jadi gagal dalam trading forex.
3. Trading Dikendalikan Emosi
Nah, emosi ini boleh jadi penyebab mengapa Anda tak menerapkan sistem trading dengan disiplin. Meskipun kondisi pasar tidak cocok dengan syarat open posisi dalam sistem Anda, tetapi karena terhasut oleh kawan-kawan, maka tetap open juga. Atau boleh jadi baru dapat profit besar sekali waktu, lalu merasa serakah ingin meraup lebih banyak lagi saat itu juga. Atau karena sering sekali rugi, maka asal open posisi dengan ukuran lot luar biasa besar. Dan lain sebagainya.
Untuk mengobati penyakit gagal dalam trading forex, poin ini perlu diperhatikan baik-baik. Jangan menganggap semua kejadian di pasar sebagai “serangan” atas diri pribadi Anda. Tetapkan berkepala dingin dan disiplin ikuti sistem trading.
4. Mematok Target Profit Terlalu Tinggi
Penyebab gagal dalam trading forex nomor empat ini merupakan hal yang barangkali mendorong Anda untuk ambisius mengejar profit. Ambisi ini sah-sah saja. Namun, apakah target itu masuk akal? Misalkan deposit modal awal hanya 100USD, lalu mentargetkan profit 30% tiap minggu, misalnya. Itu berlebihan dan tidak realistis. Beda halnya kalau Anda punya modal awal 10,000USD, maka ya, target itu ada kemungkinan tercapai. Sesuaikan target dengan sumber daya trading yang Anda miliki. Hanya dengan cara itu, maka dapat menyusun target yang masuk akal dan tak membuat Anda mengejar peluang trading sembarangan di luar sistem.
5. Terlalu Banyak Open Posisi Trading
Berapa banyak posisi trading yang Anda buka dalam sehari? 10? 20? atau lebih? Ketahuilah, semakin banyak dan makin sering open posisi, maka kondisi akun trading Anda makin rentan rugi. Masalahnya, banyak pasangan mata uang itu saling berkaitan satu sama lain, dan jika ditradingkan dalam waktu bersamaan maka jadi meningkatkan risiko. Misalnya EUR/USD dan EUR/GBP. Anda pun jadi kerepotan untuk memantau semuanya dalam sekali waktu, sehingga bisa jadi akan kehilangan momentum-momentum bagus.
6. Open Posisi Trading Dengan Lot Terlalu Besar
Berapa besar lot yang Anda pakai setiap kali trading? satu lot mikro (0.01)? satu lot mini (0.1)? atau lebih dari itu? Untuk mendapatkan profit besar dengan lebih cepat, banyak trader membuka posisi trading dengan lot yang terlalu besar, sehingga hanya menyisakan sedikit dari modalnya dan menghabiskan jatah untuk floating. Akibatnya, posisi trading tak punya ruang untuk mengakomodasi error yang mungkin terjadi. Menurut Boris Schlossberg, seorang trader dan analis forex terkenal yang banyak diwawancara media dunia, trading itu cukup 0.01 lot saja. Walaupun profit jadi lebih lama tercapai, tetapi besaran lot itu memungkinkan kita untuk melindungi modal dari situasi gagal dalam trading forex.
7. Tidak Membuat Jurnal Trading
Faktor terakhir penyebab gagal dalam trading forex, tetapi tak kalah pentingnya, adalah kebiasaan trader tidak mencatat proses trading dan hasilnya. Bagi para trader profesional, catatan yang sering disebut Jurnal Trading itu sangat penting, karena akan membantu mereka mengevaluasi kesalahan yang telah dilakukan, serta mengoptimalkan sistem trading mereka. Jika ada kelemahan, maka cepat terdeteksi. Dan bila ada hal-hal yang mengakibatkan mereka rugi berkali-kali, itu pun lekas diketahui. Dengan demikian, membuat jurnal trading seperti ini merupakan cara paling sederhana, sekaligus paling ampuh, untuk mengatasi gagal dalam trading forex.