Pasar Kecewakan Keputusan Rapat FED Juli 2017
Di penghujung rapat kebijakan moneternya bulan Juli ini, bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/FED) melontarkan sejumlah retorika yang tak disambut baik oleh pasar. Pertama, suku bunga tak dirubah. Kedua, FED tak mematok jadwal normalisasi Neraca Keuangan-nya, melainkan hanya mengatakan “relatif segera”. Ketiga, para pejabat yang menjadi anggota rapat mengungkapkan kekhawatiran mereka akan perlambatan inflasi yang terjadi akhir-akhir ini.
Isi Pernyataan Federal Reserve Tak Penuhi Ekspektasi
Data inflasi telah tampil di bawah ekspektasi pasar dalam empat bulan berturut-turut. Dalam kondisi tak nampak ada perbaikan, walau FED optimis laju inflasi akan terstabilisasi dalam jangka panjang, tetapi kenaikan suku bunga menjadi tak mungkin dilakukan.
“Pengukur kompensasi inflasi berbasis pasar tetap rendah; pengukuran berbasis survey pada ekspektasi inflasi jangka panjang hanya sedikit berubah, tetap seimbang,” demikian tertuang dalam pernyataan kebijakan Federal Reserve yang dirilis pasca rapat.
Pernyataan kebijakan tersebut juga mencatat bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap rendah untuk “beberapa waktu”. Mereka menggarisbawahi prinsip bahwa kenaikan suku bunga acuan akan tergantung pada data ekonomi yang akan datang. Nada dovish yang sangat kuat dari pernyataan ini membuat pasar jengah. Pasalnya, meskipun sebelumnya sudah diperkirakan kalau FED takkan menaikkan suku bunga-nya pada rapat kali ini, tetapi pasar sebenarnya mengharap ada petunjuk kapan akan dinaikkan lagi dalam tahun 2017.
Selain itu, sebelumnya banyak pihak mengekspektasikan Federal Reserve akan mengumumkan jadwal pengurangan Neraca Keuangan dari besarannya saat ini pada $4.5 triliun. Namun, ternyata hanya dikatakan “relatif segera” tanpa rincian lebih lanjut.
Dolar Anjlok Versus Mata Uang Lainnya
Sebagaimana diketahui, sentimen pasar forex sangat sensitif menanggapi setiap pernyataan bank sentral yang berhubungan dengan suku bunga. Jika suku bunga condong akan dinaikkan (hawkish), maka kurs mata uang akan cenderung menguat. Sebaliknya, nuansa dovish seperti ini justru buruk bagi mata uang terkait.
Menyusul pernyataan-pernyataan FED yang mengecewakan itu, indeks Dolar ambrol seketika dari kisaran 94.226 ke 93.396. Saat berita ini ditulis (27/Juli), belum banyak perubahan dengan angka indeks mangkrak di 93.452. Yield Obligasi Pemerintah AS pun lengser 0.67% ke 2.314.
Di sisi lain, mata uang-mata uang mayor melonjak. EUR/USD loncat ke 1.1743 dari kisaran 1.1621. GBP/USD melanjutkan reli kembali ke 1.3118, level tertinggi dalam sepekan. USD/JPY ambruk ke 111.05, meski sebelumnya sempat beranjak hingga 112.16. Panen tertinggi diperoleh buyer GOLD, dengan XAU/USD meroket ke 1.261.16, tertinggi sejak akhir Juni.