Pasar Cemaskan Ulah Trump, Dolar AS Melenggang Stabil

Berita Forex

Era kepemimpinan Trump yang resmi dimulai 20 Januari mendatang kian mendekat. Market pun was-was mengantisipasi komentar Presiden terpilih yang kerap kali mengatakan ucapan kontroversial itu. Namun sebagaimana dilaporkan dalam berita forex terkini, Greenback justru berhasil bangkit dan menstabilkan posisi pada sesi trading hari ini (10/1). Apa faktor yang melatarbelakangi kepercayaan USD?

pasar cemaskan ulah trump

Donald Trump Jadi Sorotan, Greenback Memilih Acuh
Sejak awal pekan (9/1) hingga akhir sesi Asia, berita forex melaporkan bahwa indeks Dolar AS terus melemah dan mencatatkan penurunan lebih dari 1%. Para investor rupanya tengah mewaspadai pernyataan Trump dalam konferensi pers yang akan digelar Rabu (11/1) besok. Komentar agresif dari Presiden dari Partai Republik itu diyakini bisa mengguncang pasar, terutama bila ia menyinggung kebijakan perdagangan dan hubungan dengan China.

Akan tetapi, lanjutan pergerakan Dolar AS di sesi Eropa tak mencerminkan kecemasan tersebut. Indeks USD yang mengukur kekuatan Greenback terhadap mata uang mayor lain terpantau bergerak flat di 101.89. Sementara itu, berita forex Investing mencatatkan EUR/USD yang meredup ke level 1.0580, setelah sesaat sebelumnya sempat bertengger di level tinggi 11 hari, tepatnya di atas kisaran 1.06.

Konferensi Pers Trump Tak Perlu Diwaspadai
Berbanding terbalik dari pandangan pasar, ahli strategi Nordea, Niel Christensen justru menyarankan untuk tak terburu-buru mencemaskan efek pidato Trump di acara konferensi pers yang akan disorot berita forex esok. Menurutnya, sang Presiden telah “mengambil langkah aman” di pidato kemenangannya, dan malah akan “berulah” di media sosial.

Pernyataan kontroversial Trump memang tak sekali dua kali terjadi. Di media sosial, ia sudah sering melontarkan pendapat-pendapat agresif yang kerap memicu kontroversi dan meramaikan berita forex. “Trump dapat mengatakan apapun setiap saat, tapi saya rasa untuk acara resmi seperti konferensi pers, ia akan didikte sehingga tak akan se-brutal biasanya,” kata Christensen. Dengan outlook tersebut, ia pun menyimpulkan jika market terlalu cepat mengambil langkah dalam mengantisipasi komentar Trump.

The Fed Masih Bimbang
Sebelum pidato Donald Trump, USD sebenarnya telah cukup dipusingkan oleh perkataan para pejabat The Fed yang menandakan perbedaan pandangan dalam tubuh FOMC. Dalam pernyataan yang dikutip berita forex Senin kemarin, Presiden Fed Boston Eric Rosengren setuju jika bank sentral menambah frekuensi kenaikan suku bunga dari rutinitas setahun sekali yang tercipta sejak 2015 silam. Sosok tersebut menambahkan risiko inflasi tinngi sebagai alasan yang melatarbelakangi pandangan hawkish-nya.

Di sisi lain, Pimpinan Fed Atlanta Dennis Lockhart justru berpendapat jika pasar terlalu cepat menginterpretasi dampak pemerintahan Trump terhadap kondisi ekonomi AS. “Penggerak utama USD saat ini bukanlah kebijakan moneter, karena langkah bank sentral akan mengikuti efek Trump dalam beberapa minggu ke depan,” kata ahli strategi Esther Reicheld dari Frankfurt dalam berita forex terkait.