Para Petinggi The Fed Cemaskan Resiko Reformasi Pajak

Berita Forex

Para Petinggi The Fed Cemaskan Resiko Reformasi Pajak

Kini banyak perbincangan dan pemantauan terkait dengan bagaimana perekonomian Amerika Serikat dengan presiden barunya tahun depan. Bisa di ketahui dengan terpilihnya presiden AS terbaru, Donald Trump menjadi salah satu hal yang harus di pikir lebih matang oleh para pejabat di bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve).

Ada beberapa para pejabat dari The Fed meneriakkan bahwa administrasi kebijakan fiscal yang bakal di laksanakan harus bisa di rancang secara cerdas demi memicu ekonomi di negara Paman Sam tersebut, jadi bukanya membawa negara seolah-olah sedang menghadapi terjadinya krisis.

Dari pernyataan yang ada tersebut memberikan informasi penting yang harus bisa di cerna oleh pasar dan juga para investor. Dari beberapa ungkapan para pejabat the Fed ini di lakukan oleh beberapa dari mereka di event-event yang terpisah untuk hari Selasa kemarin (6/12/16). Banyak dari mereka memberikan konfirmasi kalau merasa cemas dengan adanya dampak buruk dari kebijakan fiscal dan juga pelaksanaan pemotongan pajak secara agresif bisa membuat inflasi yang bisa berubah tidak seperti harapan.

Dengan keadaan seperti ini maka membuat The Fed untuk bisa ngebut dalam menaikkan suku bunga dan kemungkinan membuat resiko resesi menjadi meningkat. Namun sebaliknya kalau peraturan pajak dirancang lebih baik lagi, produktivitas yang macet bisa lebih lancar lagi.

Pernyataan dari Charles Evans :

Dirinya menyebutkan bahwa anggaran belanja dari pemerintah yang cerdas dan reformasi pajak akan bisa membawa ekonomi AS bisa lebih tumbuh lagi. Charles Evans adalah seorang petinggi the Fed untuk negara bagian Chicago, telah sebutkan kepada Reuters di dalam acara Executives Club of Chicago.

Pernyataan dari  William Dudley :

William Dudley baru saja memberikan ungkapan bahwa kebijakan fiscal seharusnya bisa di tujukan untuk mendukung penurunan selanjutnya, meskipun saat ini perekonomian masih dalam keadaan solid. Penurunan resiko kini sudah di kurangi oleh prospek kebijakan fiscal stimulate berasal dari Kongres yang telah terbentuk bersama dengan presiden baru.

Pernyataan dari James Bullard :

James Bullard adalah presiden the Fed untuk bagian St Louis baru saja sebutkan di dalam pidatonya yang terpisah dari yang lainnya. Dirinya menyerukan kalau kebijakan baru yang bakal di kembangkan berada di Washinton bakal bisa membawa suku bunga lepas dari tingkat rendahnya jika nantinya produktivitas tenaga kerja mendapatkan pengaruh.

“Dengan perubahan regulasi yang kemungkinan bisa memdukung output per pekerja. Lebih dari itu, pembangunan infrastruktur bisa segera di capai jika bisa menggandalkan modal pemerintah secara tepat guna,” seperti yang di nyatakan oleh James Bullard.

 

“Ini memang sangat vital kalau AS akan bisa mempertahankan kapasitas fiscal yang lebih cukup dan tepat, maka dari itu hal ini bisa mendukung perekonomian di saat ada siklus penurunan,” tambahnya lagi.

Kini pergerakan dari Dollar AS yang masih enggan untuk melemah, kekuatan momentum Dollar AS sudah di mulai dari saat terpilihnya Donald Trump menjadi presiden untuk November lalu. Sedangkan rencana di bulan ini ada rapat moneter The Fed tentang masa depan suku bunga AS, kini melihat dari kemungkinan besar Fed Watch membuktikan sebesar 92%.