Nilai Saham Asia Selamat dari Masa Sulit
Pasar ekuitas Asia bisa bernafas lega berkat laporan dari Wall Street Journal yang menunjukkan bahwa suku bunga AS mungkin tidak naik secepat beberapa yang ditakutkan. Surat kabar itu mengatakan bahwa bank sentral sedang menunggu lalu melihat apa yang akan terjadi, dan bahwa pejabat tidak yakin apa langkah berikutnya akan setelah keputusan kebijakan bulan ini.
Berita ini telah membawa saham-saham Wall Street keluar dari nilai terendah di sesi sebelumnya, dan tampaknya telah mendukung bursa lokal juga. Indeks Nikkei naik 0,8%, dengan Hang Seng naik 0,2%.
Dollar AS secara umum melemah berkat pasar yang sama, yaitu Federal Reserve prognosis yang mengangkat nilai saham. Fokus sekarang akan pada laporan pasar tenaga kerja resmi pada hari Jumat. Nonfarm payrolls diharapkan telah diperluas sebesar 198,00 pada bulan November, dengan tingkat pengangguran terlihat stabil di 3,7%. Dollar Australia masih tertekan oleh berbagai faktor dalam dan luar negeri, tidak sedikit laporan pertumbuhan mengecewakan minggu ini dari negara asalnya. AUD / USD telah layu sepanjang minggu dan sekarang terlihat beresiko kembali ke harian-chart downtrend yang ditandai banyak perdagangan tahun ini. Hal ini disorot dengan warna biru pada grafik di bawah ini.
Harga minyak mentah tergelincir di berita bahwa OPEC akan membuat pemotongan produksi tergantung pada partisipasi dari non-anggota Rusia.
Sumber :Â https://www.dailyfx.com/forex/market_alert/2018/12/07/Asian-Stocks-Up-On-Hopes-Fed-Will-Hold-Fire.html