Nasib Suku Bunga The Fed Ditentukan Pada Pertemuan November

Berita Forex

Nasib Suku Bunga The Fed Ditentukan Pada Pertemuan November

Bank sentral Amerika Serikat yang kini sedang menghadapi dilema dalam pemilihan waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga (Fed Rate) berada di bulan November apakah nanti akhir tahun Desember. Bahkan bisa jadi kemungkinan tidak terjadi keduanya.

Ada beberapa anggota komite dari kebijakan FOMC sudah menyuarakan agar bisa menyegerakan adanya kenaikan suku bunga Federal Reserve semenjak beberapa waktu lalu, akan tetapi langkah mereka selalu mendapatkan sandungan dari suara mayoritas menunjukkan untuk bisa lebih bersabar.

Yang lebih uniknya, di dalam waktu akhir-akhir ini para pejabat dari bank sentral AS maupun yang masuk dalam anggota FOMC atau tidak semakin banyak yang menyatakan kalau sudah siap menaikkan suku bunga sebelum penutupan akhir tahun 2016. Terakhir dari pernyataan-peryataan hawkish berasal dari beberapa dewan membuat pasar langsung bergerak liar dari penguatan dollar walaupun pada akhirnya bergerak kalem lagi.

Ada di satu sisi, kebijakan moneter The Fed berada di bulan November ini menjadi kebijakan sangat krusial mengenai resiko-resiko yang dikandungnya. Jika dari kenaikan suku bunga bisa di putuskan pada hari Kamis besok, maka di cemaskan akan memberikan gejolak yang sudah bergejolak menjelang adanya pemilihan presiden AS. Dampak dari pemilu presiden AS bisa di perkirakan memicu sell off saham oleh para investor nakal sehingga bisa membahayakan perekonomian.

Maka dari itu, pertemuan kebijakan moneter berada di tanggal 14-15 Desember menjadi waktu yang kelihatannya tepat untuk menaikkan tingkat suku bunga The Fed AS.

“Saya yakin bahwa pernyataan kebijakan nanti akan diterangkan dengan tegas, yang isinya tentang apa yang bakal di lakukan oleh The Fed untuk bulan Desember. Kalimatnya kemungkinan seperti kenaikan berada di akhir tahun menjadi hal yang kemungkinan diputuskan atau kalimat-kalimatnya serupa,” seperti yang dijelaskan oleh ekonom dari Bankrate, Joel Naroff.

Melihat dari data ekonomi terbaru pun kini banyak memberikan keyakinan akan siapnya perekonomian AS dalam sambut tingkat suku bunga yang lebih tinggi. Kemungkinan akan dari Fed AS akan menyoroti sektor tenaga kerja  dan stabilitas harga yang ada.

Ekonom berasal dari HIS Global Insight, Ozlem Yaylaci menyebutkan bahwa perhitungan antara perkembangan domestic dan internasional ada resiko dalam outlook ekonomi yang masih seimbang.

Kini dari Ekonomi AS yang sudah menambahkan lapangan kerja rata-rata 180 ribu dalam tahun ini, sedangkan dari tingkat pengangguran yang masih stabil di tingkat 5% lebih rendah daripada tingkat pengangguran dalam 2 tahun lalu di angka 6%. Untuk segi pertumbuhan upah yang belum solid, akan tetapi sudah tunjukkan sedikit kenaikan dengan rata-rata pendapatan perjam sampai dengan 2,6% sejauh ini.

Untuk tingkat inflasi, the Fed yang masih dalam penantian agar tingkat inflasi AS bisa capai targetnya 2%. Mereka masih mempunyai suatu penilaian bahwa rendahnya harga minyak, menjadi factor paling utama membawa inflasi sulit naik. Buktinya, beberapa waktu yang terakhir harga yang sudah naik tembus di tingkat $50/barel. Tingkat CPI inti AS, yang tidak memasukkan harga makan dan juga eneri, berada di tingkat lebih dari 2%.

Ada korelasi yang lain berasal dari dunia politik AS. Dalam beberapa hari yang akan datang akan di gelarnya pemilu presiden AS dimana bakal memberikan sentiment untuk pergerakan Dollar nantinya. Sekarang saja menjelang pemilu, pergerakan dollar masih bercampur.