Bank Sentral Eropa (ECB) lagi-lagi mencuatkan satu kabar, kali ini datang langsung dari Presidennya, Mario Draghi. Berbicara di acara pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF), Draghi mengungkapkan suatu pernyataan krusial tentang perkiraan inflasi Zona Euro. Dirangkum dari liputan media finansial Internasional, berikut ini berita forex mengenai pidato Draghi pada rapat IMF.
Optimis Menatap Tahun 2018
Sabtu (8/10) lalu, Mario Draghi mengisyaratkan optimismenya terkait pencapaian target inflasi ECB. “Inflasi Zona Euro bisa meraih target ECB pada akhir tahun 2018, atau awal 2019. Sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kebijakan moneter super longgar dapat menyebabkan penggelembungan harga aset-aset,” demikian ungkapnya, sebagaimana dikutip dari berita forex Reuters.
Sosok tersebut juga mengkonfirmasikan bahwa inflasi rendah tak akan memberikan dampak permanen pada sistem upah. Sebagai catatan, masalah rendahnya pertumbuhan tingkat gaji yang bisa menahan inflasi di level rendah telah banyak disinggung dalam berita forex dan menjadi ketakutan besar dari para pembuat kebijakan.
Menanggapi hal itu, Draghi meyakinkan jika “Di akhir tahun atau awal tahun depan, (inflasi) seharusnya bisa bergerak maju dan mendekati level 1 persen, lalu kemudian terus menanjak di atas poin tersebut, utamanya karena efek dari harga-harga sumber energi.”
Dalam berita forex terkait, Mario Draghi kemudian menyimpulkan bahwa tingkat inflasi akan terus meningkat…sesuai harapan pihak ECB untuk mencapai target pada
tahun 2018, atau permulaan tahun berikutnya.
Menghadapi Ancaman Kredibilitas
ECB tak terlalu muluk-muluk menargetkan tingkat inflasi, karena hanya memproyeksikan pertumbuhan di level dekat 2 persen untuk tiga setengah tahun ke depan. Dalam berbagai pendapat yang dihimpun dalam berita forex sejauh ini, hal itu dinilai cukup mengkhawatirkan karena bisa menurunkan kredibilitas ECB, yang mana bisa membebani kerja bank sentral tersebut di masa depan.
Kecemasan ECB sendiri masih berkutat pada kemungkinan melesetnya target inflasi, dan hilangnya kepercayaan berbagai pihak terhadap kemampuannya menjalankan rencana kerja. Faktor terakhir cukup disorot dalam berita forex karena bisa berpotensi menurunkan laju tingkat upah dan menghambat tingkat pendapatan penduduk.
Ditambah lagi, pandangan optimis Draghi yang menyatakan bahwa pertumbuhan Zona Euro telah stabil untuk sisa tahun ini, menghadapi risiko baru dalam bentuk masalah geopolitis dan pertumbuhan di area perdagangan internasional yang lebih buruk dari ekspektasi. Meskipun demikian, berita forex yang mengabarkan statement Presiden ECB tersebut, menggarisbawahi keyakinan sang tokoh akan terhindarnya risiko-risiko di atas dari tanda-tanda bubble harga.