Dolar AS melejit ke level tertinggi dalam lebih delapan tahun terakhir versus Yen pada perdagangan hari Rabu (30/11). USD/JPY meroket nyaris dua persen hingga hari Kamis pagi ini (01/12) menggapai 114.54. Demikian pula, EUR/USD melandai ke 1.0596 dan USD/CHF naik sejengkal ke level tertinggi 10-bulan di 1.0205. Yield obligasi AS makin menguat setelah dikabarkan bahwa OPEC telah mencapai kesepakatan untuk memangkas output hingga 1.2 juta barel per hari, sementara data ketenagakerjaan yang tetap prima mengipasi harapan akan kenaikan suku bunga Federal Reserve hingga tahun depan.
Kenaikan Harga Minyak Tingkatkan Ekspektasi Inflasi
Kesepakatan yang diraih OPEC dalam pertemuannya di Wina, Austria, merupakan putusan pembatasan output pertama yang dicanangkan kartel minyak tersebut sejak tahun 2008. Hal ini spontan mendorong harga minyak melesat lebih dari delapan persen bersama dengan ekspektasi inflasi negeri Paman Sam.
Di tengah ekspektasi akan meningkatnya inflasi akibat harga minyak yang lebih tinggi, yield obligasi AS makin menguat. Yield Obligasi US Treasury 10-tahunan yang biasa jadi acuan pasar terpantau naik 10 basis poin dalam sehari ke angka 2.395 persen. Di sisi lain, yield obligasi Euro dan Yen masih berada pada kisaran negatif hingga nol. Menurut Alvise Marino dari Credit Suisse New York, sebagaimana disampaikannya pada Reuters, pelebaran selisih suku bunga inilah yang sesungguhnya mendorong apresiasi Dolar.
Ketenagakerjaan ADP Kalahkan Ekspektasi
Selain itu, sederetan data ekonomi Amerika Serikat yang dirilis hari Rabu menyusul unggulnya angka GDP di hari sebelumnya juga mendukung Dolar dengan meningkatkan ekspektasi akan kenaikan suku bunga. Pasar kini mengharapkan Federal Reserve selaku bank sentralnya untuk menaikkan suku bunga bukan hanya pada bulan Desember mendatang, melainkan berlanjut terus di tahun depan.
Data ADP National Employment Report menunjukkan kenaikan 216,000 pekerjaan dalam bulan November, jauh di atas perkiraan ekonom 165,000 maupun pencapaian periode sebelumnya 119,000. Core PCE Index tak mengalami perubahan dengan laju 0.1% MoM, atau 1.7% YoY, sedangkan Personal Spending hanya naik 0.3%. Pending Home Sales bulan Oktober pun mengecewakan dengan hanya meningkat 0.1% MoM, di bawah estimasi 0.2% maupun data September pada 1.4%. Akan tetapi, menurut trader yang diwawancarai Reuters, data ketenagakerjaan ADP begitu jauh melampaui ekspektasi, sehingga memperkuat Dolar. Indeks Dolar (DXY) pun terpantau naik 0.8% ke 101.690.
Ke depan, trader akan menantikan data ketenagakerjaan berikutnya dari US Bureau of Labor Statistics yang bakal dipublikasikan menjelang akhir pekan, yaitu Non Farm Payrolls, tingkat pengangguran, tingkat partisipasi, dan rerata kenaikan gaji.