Poundsterling yang kini sering jeblok berada ditingkat terendahnya dalam dua pekan melawan rivalnya Euro untuk sesi perdagangan hari ini, Kamis (22/12/16). Mengerti dari laporan survey para konsumen di Negara Inggris yang telah menunjukkan hasil mengecewakan dalam kaitannya masalah keadaan ekonomi Inggris berada di tahun depan. Maka dengan tanggap, pergerakan Poundsterling langsung defensive berhadapan dengan Euro.
Terjadinya penurunan berada di Sterling melawan Euro ini adalah menjadi sesi ke empat ini, yang sudah menjadi penurunan terpanjang semenjak bulan Agustus lalu. Sehubungan dengan adanya ganjalan dalam pemulihan di Poundsterling dari tingkat rendahnya 14 tahun melawan Dollar AS. Pelemahan yang terjadi berada di Poundsterling melawan Euro ini membuat GBP harus turun ke tingkat terendahnya dalam satu bulan melawan Greenback dalam kinerjanya yang sepi menjelang hari libur panjang Natal dan Akhir tahun.
Adanya lompatan besar di dalam minat masyarakat Inggris untuk bisa mengeluarkan uangnya untuk berbelanja membuat laporan dari lembaga GFK selaku peneliti pasar menunjukkan adanya kenaikan. Indeks sentiment konsumen bulanan sudah membaik dari angka -8 di bulan November kini menjadi -7 berada di bulan Desember. Namun dari sini adanya outlook penurunan indeks sentiment konsumen Inggris berada di tahun 2017 sudah jelas masih bakal di tingkat rendah.
Di ketahui kepercayaan konsumen tersebut berada di tingkat terlemah semenjak April 2013. Ekspektasi yang ada di tahun depan sekarang ini sudah berada di level yang terendah, terjadi setelah dilaksanakannya referendum Inggris yang memutuskan untuk keluar dari Uni Eropa berada di bulan Juni lalu. Sebelumnya sentiment indeks konsumen Inggris terendah terjadi berada di bulan April 2013 lalu. Pada saat itu, ekonomi di Inggris mengalami perlambatan pertumbuhan.
“Adapun situasi baik ekonomi dan juga finansial yang diperkirakan dari beberapa konsumen semenjak 12 bulan yang lalu kini telah memburuk dan petunjuk akan kepercayaan konsumen bakal merosot bisa lebih jelas lagi berada di pertengahan tahun pertama ada di tahun depan,” terang ekonom dari JP Morgan yang bernama Allan Monks yang sudah di tuliskan berada di Reuters.
Sterling yang terus merosot sebesar 0,3% berada di angka 86.45 pence, sudah turun jauh dari tingkat tertingginya dalam lima bulan ada di angka 83.05 pence dimana sudah tersentuh berada di bulan ini. Sedangkan itu, melawan Dollar AS, Sterling langsung tergelincir sebesar 0,1% dengan di perdangangkan ada di angka 1.2341, mundur dari tingkat rendah berada di hari Selasa 1.2311.
Terpantau kini Dollar AS telah kehabisan bahan bakar ada di sesi perdagangan hari Kamis ini, menjelang petang. Dimana mata uang AS tersebut tergelincir dari tingkat tertingginya dalam 14 tahun melawan beberapa mata uang mayor. Beberapa investor yang telah melakukan aksi taking profit sebelum adanya beberapa serangkaian data ekonomi AS yang bakal di laporkan untuk malam nanti.
Adapun indeks dollar yang telah mengukur kekuatan Greenback melawan enam mata uang utama telah merosot 0,1% ada di angka 102.96. Sudah turun dari 103.65 yang sudah tercapai dari hari Selasa kemarin, dimana itu menjadi tingkat tertingginya semenjak tahun 2002 silam.