Jelang FOMC, Dolar Kanada Kokoh Didukung Harga Minyak

Berita Forex

jelang-fomc-dolar-kanada-kokoh-didukung-harga-minyak

Dolar Kanada terus menguat ke level tinggi baru dalam tujuh minggu versus Dolar AS pada hari Selasa (13/12), seiring dengan kenaikan harga minyak yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama negeri jiran Amerika itu. USD/CAD sempat menyentuh level 1.3106, terendah sejak 20 Oktober 2016. Imbas penguatan harga minyak juga mempengaruhi ekspektasi pasar menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang dimulai Rabu ini.

Inventori Minyak Global Bisa Minus Pada 2017
Harga minyak kini tengah reli dengan dukungan kesepakatan pembatasan output yang dicapai oleh 24 negara produsen sekitar 60% minyak global, baik anggota OPEC maupun Non-OPEC, yang diumumkan awal pekan ini. Dalam kesepakatan tersebut, selain pihak OPEC setuju memangkas produksi sebanyak 1.2 juta barel per hari, Rusia bersedia memotong 300,000 bph dan negara-negara Non-OPEC lainnya menyusutkan total 258,000 bph.

Menurut International Energy Agency pada hari Selasa, jika negara-negara produsen yang terlibat didalam kesepakatan itu merealisasikan pemangkasan sesuai janji mulai Januari 2017, maka inventori minyak global diperkirakan bakal langsung minus di paruh pertama tahun depan. Ekspektasi ini memicu melejitnya harga minyak.

Bagi Dolar Kanada, penguatan harga minyak jelas menjadi nilai tambah signifikan, sebagaimana pula untuk mata uang negara produsen lainnya seperti Rubel Rusia dan Peso Meksiko. Namun selain itu, kenaikan harga minyak juga meningkatkan ekspektasi inflasi di berbagai negara di dunia, khususnya Amerika Serikat.

Kenaikan Minyak Dorong Ekspektasi Inflasi
Segera setelah harga minyak melesat awal pekan ini, yield obligasi AS melonjak melampaui ambang 2.5%, level tertingginya dalam beberapa tahun, karena peningkatan ekspektasi inflasi ini. Ekspektasi inflasi lebih tinggi pun mendukung harapan akan kenaikan suku bunga berkelanjutan oleh Federal Reserve, bukan hanya dilakukan pada Desember ini melainkan dikatrol lagi secara bertahap sepanjang 2017. Pasalnya, harga komoditas energi merupakan salah satu komponen utama inflasi.

Dalam rapat kebijakan Federal Reserve berikutnya, mereka diharapkan akan mengumumkan kenaikan suku bunga, setidaknya sebesar 25 basis poin. Tools-tools yang memonitor perkembangan FED Rate telah mendeteksi peluang lebih dari 90% untuk terjadinya event tersebut. Namun selain itu, dinantikan pula pernyataan FED mengenai forecast ekonomi terbaru nya, di mana pasar bakal memantau dengan baik-baik apakah dicantumkan indikasi pengetatan moneter lanjutan secara bertahap di tahun 2017.

Untuk saat ini, indeks Dolar mantap menduduki level 101.09 dan cenderung stabil versus mata uang mayor seperti Euro dan Yen. Akan tetapi jika ekspektasi-ekspektasi tadi gagal terpenuhi, maka bukan tidak mungkin Dolar AS akan langsung dilanda profit-taking.