Isu Referendum Skotlandia Paksa Sterling Dalam Tekanan

Berita Forex

Isu Referendum Skotlandia

Pergerakan dari mata uang Inggris seperti Poundsterling yang mencatatkan penurunan melawan Greenback ada di sesi perdagangan hari Rabu ini. Terpantau pergerakan pada pairing GBPUSD yang bergerak ada di kisaran 1.2334 dari sebelumnya berada di angka 1.2375. Penurunan yang terjadi ini, secara umum disebabkan karena Dollar AS yang masih perkasa karena komentar hawkish Janet Yellen yang menambahkan tenaga untuk Greenback kemarin.  Akan tetapi yang paling utama masih membayangi gerak dari Poundsterling adalah proses Brexit.

Perkembangan yang paling terbaru tentang Brexit adalah suatu perdebatan antara Perdana Menteri Inggris yaitu Theresa May, bersama dengan Perdana Menteri Skotlandia Nicola Sturgeon. Adapun pandangan yang kedua dari petinggi Negara ini memang berbeda dan membuat suatu spekulasi untuk di gelarnya referendum Skotlandia.

Sinyal yang berada dari May menegaskan bahwa dirinya bakal mencarikan dukungan kepada Inggris selama dari periode transisi Brexit. Akan tetapi ada seseorang anggota Parlemen di Inggris tanyakan masalah perihal keadaan Skotlandia, apakah Skotlandia bakal kembali ingin merdeka dari inggris mengerti INggris yang sekarang ini bukan lagi bergabung bersama dengan Uni Eropa. Theresa May jawab dengan sebutkan kalau dirinya tidak mengerti perlunya pihak otoritas Skotlandia untuk melakukan referendum kemerdekaan dari Inggris untuk kali keduanya.

Akan tetapi pandangan yang sudah di utarakan oleh Theresa May tersebut dengan pandangan dari Perdana Menteri Skotlandia berbeda. Wanita yang sudah pro dengan kemerdekaan Skotlandia itu memang dengan tegas sebutkan kalau dirinya ingin Skotlandia bisa tetap mempunyai akses ke Uni Eropa setelah Inggris nyatakan Brexit. Pidato berasal dari Sturgeon didengarkan setelah publikasi paper yang mempunyai tajuk Scotland’s Place in Europe, yang dimana di dalamnya membahas akan kemerdekaan Skotlandia dari Negara INggris.

Kemungkinan besar ini bisa di perkirakan oleh para analis ternama di Barclays, Oliver Harvey untuk di hari kemarin. Harvey sebutkan kalau kemungkinan aksi referendum Skotlandia menjadi salah satu alas an overvalue yang telah terjadi di Pounds akhir akhir ini melawan Dollar AS.

Momentum yang kembali bergeser dimana Poundsterling yang melemah. Penguatan yang terjadi pada mata uang tersebut dalam beberapa pecan ini tepatnya setelah Pengadilan tertinggi di Inggris tetapkan aturan baru bahwa proses pengurusan resmi Brexit tidak bisa di lakukan kalau tidak ada persetujuan dari perleman telah berakhir.

Menanggapi keadaan ini yang membawa Sterling harus jatuh sesuai dengan taruhan sebelumnya bahwa mata uang tersebut bakal tertekan keras melawan beberapa mata uang mayor yang lain karena masalah Brexit. Harvey menambahkan tantangan yang bakal di lakoni Sterling ini adalah dari bidang politik sampai Capital Outflow berada di China. Di tambah lagi masalah rencana referendum Skotlandia yang kedua. Benar-benar menjadi bayangan semu untuk Poundsterling.

Dengan beberapa pandangan tersebut telah membawa indeks Poundsterling ada di Duesche Bank turun sebesar 0,8%, dan masih di ambang tekanan ke depannya lagi.