Harga Minyak Kumpulkan 6 Minggu Keuntungan, India Bunyikan Alarm
Harga minyak Brent naik pada hari jumat dan mendapatkan keuntungan selama 7 minggu berturut-turut, didorong oleh perminaan yang kuat, sanksi Iran yang kurang jelas, merosotnya produksi Venezuela dan gangguan dari Nigeria, bersamaan dengan Arab Saudi yang ingin meredakan kekhawatiran akan suppai minyak. Harga minyak mentah Brent (LCOc1) berada di angka $79,69 per barel naik 39 drsen. Benchmark Internasional menembus harga $ 80 untuk pertama kalinya sejak Nopember 2014 pada hari Kamis. Sadangkan minyak mentah dari U.S West Texas Intermediate berada di harga $ 71,63 per barel, naik 14 sen dan menetapkannya 3 minggu berturut-turut mengalami kenaikan.
British Bank Barclays (LON:BARC) mengatakan bahwa diperkirakan rata –rata harga brent adalah $70 untuk tahun ini dan $65 untuk tahun 2019, diatas perkiraan sebelumnya yang hanya $60 sampai $63.
“sejak bulan kemarin, Produksi Venezuela mengalami kenaikan, sanksi Trump atas Iran, gangguan baru di Nigeria, serta bukti anekdot dari babak baru pendapatan produsen memerlukan revisi perkiraan harga “ kata mereka.
Baca juga : 5 Berita Terpanas Pasar Global Pada Hari Rabu
Kenaikan harga ini telah membunyikan alarm negara-negara dengan tingkat konsumsi minyak tinggi. Harga minyak mentah telah menerima dukungan yang luas dari adanya pemotongan suppai yang disengaja yang dipelopori oleh Organisasi Nega-Negara pengekspor minyak. Badan Energi Internasional mengatakan bahwa persediaan minyak di negara maju sudah merosot di bawah rata-rata lima tahun, ukuran yang ditargetkan oleh OPEC dan sekutu-sekutunya.