Gempa Jepang Dan Harga Komoditas Dukung Penguatan Aussie

Berita Forex

audusd-melompat-pasca-gempa-jepang-didukung-harga-komoditas-276323-26601

Greenback di tengarai masih belum bisa tunjukkan adanya perubahan besar di saat perdagangan sesi hari Selasa (22/11/16) kemarin. Di ketahui mata uang negara Amerika Serikat tersebut telah koreksi  setelah mencapai tingkat tertingginya dalam enam bulan melawan Yen semenjak terjadinya bencana alam gempa bumi yang sudah melanda ada di kawasan utara Jepang. Dengan itu membawa pairing telah bergerak turun sampai di tingkat 110.667.

Sedangkan dari mata uang Dollar AS yang masih melemah dengan beberapa mata uang komoditas yang lainnya, yang paling utama melawan mata uang Dollar Australia. Pairing AUDUSD masih unggul melawan Greenback sebesar 0,8% dengan di perdagangkan ada di kisaran  0.7375 disebabkan karena membaiknya harga komoditas seperti bijih besi dan tembaga. Suatu barang produksi utama dari Australia.

Terjadiya gempa bumi yang terjadi di JEpang dimana bisa menyebabkan tsunami telah mengejutkan pasar.  Akan tetapi tidak memberikan pengaruh kepada Selandia Baru. Dimana dari NZDUSD sudah mulai untuk menghapus penurunannya dari tingkat 0.7058, setelah di beritakan tentang bencana alam gempa bumi.

Akan tetapi berdasarkan dari para ahli yang sudah di wawancarai dari media New Zealand Herald, melihat geografis tidak ada pembuktian suatu hubungan antar gempa yang terjadi di Jepang dengan gempa yang juga terjadi di Selandia Baru untuk pekan lalu. Dari pemerintah Jepang pun sudah mencabut adanya peringatan tsunami yang sudah sempat mengancam kepada para penduduknya untuk segera mencari tempat yang lebih aman lagi.

Greenback yang juga masih tidak berdaya untuk unggul dari Euro, dimana tingkat  EURUSD yang diperdagangkan berada di harga 1.0647 pada saat di rilisnya berita tersebut. EURUSD yang sudah menjauh dari tingkat terendahnya dalam 9 minggu ada di tingkat 1.0569.

“Sekarang sudah kami amati kepada pergerakan Dollar AS secara umum setelah akhir pekan. Penguatan dari Greenback sudah terhenti. Kami sendiri yang sudah duga adanya aksi profit taking yang membuatnya terhenti rellinya,” terang dari trader dari Nordea Bank, Jesper Bargmann kepada Reuters untuk hari kemarin.

Dollar Australia yang turut melonjak ada di sesi perdagangan pada hari Selasa kemarin (22/11/16) setelah terjadinya gempa bumi ada di negara Sakura tersebut. Selebihnya terdukung juga dari penguatan pada harga komoditas yang menjadi factor utama sudah menyokong kenaikan pada Aussie dollar. Aussie yang sudah bergerak ada di kisaran 0.73908, jauhi tingkat low yang sudah di catatkan pada awal pekan lalu seiring penguatan dollar masih terlihat.

Su Lin Ong, kepala ekonom berasal dari Royal Bank of Canada baru saja tegaskan kalau gempa yang sudah terjadi dengan kekuatan 7,3 SR ada di utara Jepang membuat para investor mencari asset safe haven melawan Dollar AS. Maka dari itu Aussie terlihat menguat melawan Greenback.

“Penguatan pada Aussie Dollar ini disebabkan karena minat Dollar AS semakin berkurang, maka dari itu kesempatan Aussie untuk naik,”jelas dari Ong sebutkan kepada Yahoo! Finance Australia.

Selain itu harga komoditas utama dari Australia seperti tembaga dan bijih besi harganya naik, memberikan sentiment tambahan untuk Dollar Australia.