Greenback masih bertahan dekat level tertinggi 14 tahun pada Jum’at pekan (18/11) lalu. Penguatan USD terhadap mata uang mayor lain ditunjang oleh optimisme pertumbuhan ekonomi AS sekaligus prospek kenaikan suku bunga Desember mendatang. Berita forex yang dihimpun dari laporan investing berikut ini akan membeberkan lebih lanjut situasi terakhir pada fundamental dan pergerakan Dolar AS.
Ekonomi Tampak Meyakinkan, Suku Bunga Desember Nyaris Pasti
Greenback terus melesat pasca serangkaian data yang rilis Kamis malam lalu dirangkum positif bagi pertumbuhan ekonomi AS. Initial jobless claims menyusut lebih baik dari ekspektasi, sementara CPI meningkat sesuai perkiraan pasar. Berita forex tentang USD khususnya mencermati angka klaim pengangguran yang berhasil menipis sampai ke 235,000, mengungguli proyeksi pelemahan sebanyak 2,000 poin dari raihan periode sebelumnya di 257,000.
Sementara itu, inflasi (YoY) memenuhi harapan analis dengan melangkah 1.6% dari perolehan sebelumnya di 1.5%. Pertumbuhan itupun diikuti oleh data month-on-month yang menanjak ke 0.4% dari posisi 0.3%.
Selain kepercayaan dari rilis data ekonomi, Greenback juga dilaporkan dalam berita forex mendapat dukungan kuat dari testimoni Yellen yang mengisyaratkan kemungkinan suku bunga Desember. Berbicara di depan Kongres, sang Ketua The Fed menekankan jika AS saat ini butuh kenaikan suku bunga “relatif cepat”. Namun demikian, Presiden Fed Kansas City, Esther George berkomentar bila ia mendukung kebijakan pengetatan tersebut hanya jika Bank Sentral menerapkannya secara bertahap.
Greenback Tak Tergoyahkan
Menyikapi sentimen positif yang tengah menyelimuti perekonomian AS saat ini, Dolar AS pun makin mantap mengungguli para pesaingnya. EUR/USD menghiasi liputan berita forex dengan kabar kejatuhannya yang mencapai 0.24% ke 1.0599. Euro memang sedang mengalami masa buruk karena tak hanya ditekan oleh sentimen bullish USD, tapi juga oleh Presiden ECB Mario Draghi yang mengindikasikan kebijakan stimulus sepenuhnya akan bergantung pada laju inflasi Zona Euro.
Di sisi lain, USD/JPY naik 0.32% ke level tertinggi 5 bulan di 110.47, diikuti dengan peningkatan USD/CHF sebanyak 0.26% ke 1.0098. Sedangkan terhadap Dolar Kanada, USD mampu bertahan di 1.3526. Hal ini cukup mengesankan, terutama bila mengingat berita forex tentang CAD yang baru saja mendapat sumber kekuatan baru dari pertumbuhan inflasi Kanada.
GBP/USD dan AUD/USD mencatatkan kekalahan terbesar dengan turun masing-masing sebanyak 0.66% ke 1.2337 dan 0.62% ke level 0.7360. Sementara itu, Kiwi berhasil menjadi satu-satunya mata uang mayor yang dicatat unggul dalam berita forex pada akhir pekan lalu. Tak seperti nasib EUR/USD, GBP/USD, dan AUD/USD, pair NZD/USD mampu naik meski hanya sebesar 0.16% ke 0.7037.
Masih dalam berita forex terkait, Indeks Dolar USD yang mengukur kekuatan Greenback terhadap 6 mata uang mayor lain mencatatkan penguatan sebesar 0.47%, dan demikian semakin mengokohkan diri di posisi tertinggi 14 tahun pada level 101.47.