FOMC : Pasar Yakin Kenaikan Suku Bunga Bulan Desember

Berita Forex

FOMC

Di dalam kinerjanya hari Kamis kemarin, EURUSD yang merosot ke tingkat terendah terbaru untuk awal perdagangan, menanggapi adanya keadaan ekonomi Amerika Serikat terbaru di laporkan menguat. Seperti laporan dari data durable goods yang sudah di rilis memberikan tenaga baru untuk Greenbac dan berotot melawan Euro. Serentak di laporkan, pergerakan dari EURUSD langsung terperosot ke tingkat 1.0534 karena sentiment bagus untuk Dollar AS. Menjadi penurunan lanjutan sampai akhir penutupan sesi.

Durable Goods Order AS yang sudah naik sebesar 4,8 persen lebih tinggi dari perkiraan kenaikan 1,5 yang sudah di harapkan oleh para ekonom. Di ketahui tanpa alat transportasi, kenaikan pesanan barang tahan lama Amerika sudah naik mencapai 1% berada di bulan Oktober, lebih baik dibandingkan dengan perkiraan kenaikan yang hanya sampai 0,3%.

Lebihnya lagi, menanggapi dari kabar notulen FOMC November menjadi fokus dari para trader dan investor untuk mengerti kekuatan dari Dollar AS. Untuk minutes FOMC yang ada di awal November lalu menunjukkan kalau bank sentral AS tidak merubah tingkat suku bunga untuk bulan ini dengan mempunyai pertimbangan waktu yang belum tepat.

Ekonomi yang ada di AS yang sudah membaik lebih jauh namun masih di butuhkan untuk perkembangan lebih jauh lagi demi menaikkan tingkat suku bunga. Dari Esther George dan Loretta Mester menjadi dua petinggi The Fed yang telah memberikan suara hawkish untuk menaikkan suku bunga pada November ini.

Seperti penilaian berasal dari para ekonom, dengan keadaan data ekonomi AS yang ada di saat ini di prediksikan seller bulanan dan seller mingguan akhirnya masih tetap memberikan dominasi keadaan di pairing EURUSD. Di prediksikan bahwa seller menargetkan ada di tingkat 1.04620. Berdasarkan analisa Bloomber menjelaskan bahwa Euro dan Yen menjadi rival Dollar yang mendapatkan tekanan akan keadaan momentum Greenback akhir-akhir ini.

Kenaikan suku bunga bank sentral AS kini sudah ada di depan mata. Ekonomi AS yang kini di anggap cukup untuk bisa melaksanakan. Pernyataan di atas tersebut sudah di catatkan di dalam hasil rapat atau notulen FOMC November 2016 yang sudah di gelar beberapa hari sebelum terlaksanakannya pemilihan presiden AS terbaru.

Minutes FOMC yang sudah di rilis pada Kamis kemarin dimana menyebutkan bahwa para pejabat the Fed yang lebih memilih untuk pertahankan tingkat suku bunga untuk November ini. Seperti Loretta Mester dan Esther George yang masing masing  menjadi petinggi the Fed di masing-masing negara yang mereka pimpin tetap kokoh untuk mengharapkan kenaikan suku bunga ada di bulan November melawan dari pejabat petinggi The Fed yang lainnya.

Dari kedua petinggi tersebut kalah banyak walaupu sebagian besar petinggi dan dewan moneter sudah yakin akan keadaan ekonomi saat ini. Akan tetapi mereka lebih memilih untuk menantikan lebih tenang lagi, mengerti bukti terbaru untuk akhir tahun ini. Seperti stabilnya full-employment dan stabilitas inflasi.

Adanya berita yang telah sebutkan kalau Janet Yellen mendapatkan kritikan pedas berasal dari Donald Trump. Trump curiga kepada Yellen bahwa dirinya memainkan tingkat suku bunga berada  di tingkat rendah karena di tumpangi adanya kepentingan tertentu. Yellen pun memberikan ketegasakan kalau suku bunga rendah di butuhkan untuk menghindarkan AS dari beberapa dampak. Lebihnya lagi Yellen tegaskan kalau politik tidak punyai andil dalam keputusan kenaikan suku bunga AS.