FOMC Desember Naikkan Suku Bunga, Dolar AS Melonjak
Indeks Dolar, yang mengukur kekuatan greenback versus sejumlah mata uang lainnya, melejit ke rekor tertinggi 13 tahun pada angka 102.10 setelah tim perancang kebijakan Federal Reserve memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin di akhir rapat FOMC Desember dini hari tadi (15/12). EUR/USD anjlok dan kini tengah menguji level 1.0500, sedangkan USD/JPY melonjak kisaran 117.38 untuk pertama kalinya sejak bulan Januari, meski kemudian sedikit surut ke belakang. Sementara itu, GBP/USD terjun dari 1.2725 ke 1.2530 dalam dua jam.
Suku Bunga FED Akan Naik Lagi Tahun 2017
Selain setuju menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, estimasi median dalam proyeksi dot plot yang dirancang para anggota rapat FOMC menunjukkan ada perkiraan tiga kali kenaikan lagi tahun depan dengan besaran masing-masing 25 basis poin juga. Proyeksi itu meningkat dari dua kali di forecast FOMC September. Selain itu, diharapkan akan ada tiga kali Rate Hike lagi pada tahun 2018.
Keputusan tersebut dilandasi oleh peningkatan ekspektasi inflasi dan kuatnya indikasi ketenagakerjaan, di samping juga antisipasi menjelang pergantian kebijakan oleh pemerintahan mendatang. Para anggota rapat menilai perekonomian Amerika Serikat terus tumbuh secara moderat, dengan ketenagakerjaan menguat dan target inflasi dua persen semakin dekat dalam jangkauan.
Meski begitu, proyeksi pertumbuhan, ketenagakerjaan, dan inflasi yang dipatok dalam FOMC Desember sebenarnya hanya berubah sedikit. Gross Domestic Product (GDP) diestimasi bakal tumbuh 2.1% pada tahun 2017, sedikit lebih tinggi dari forecast sebelumnya pada angka 2%. Sementara itu, outlook ketenagakerjaan diekspektasikan turun ke 4.5% dari level 4.6% saat ini ke 4.5%.
Respon Pasar Pada Kenaikan Suku Bunga FED
Pasar finansial langsung bergolak merespon pengumuman FED ini. Kenaikan suku bunga sebesar 0.25% sebenarnya sesuai ekspektasi dan sudah diperkirakan oleh mayoritas pakar sebelumnya. Namun, kenaikan proyeksi dot plot untuk 2017 dan 2018 merupakan faktor hawkish yang cukup menggembirakan pasar.
Menanggapinya, pasar saham AS dilanda aksi jual dengan indeks saham utama menurun, tetapi yield obligasi meroket kembali melampaui ambang 2.5% hingga menggapai 2.585%, level tertingginya sejak September 2014. Selain unggul versus Euro, Yen, dan Pounds; Dolar AS pun menaklukkan CHF hingga kini mencapai 1.0203. Demikian pula AUD/USD spontan ambrol sampai 0.7406 dan NZD/USD terkapar di 0.7118. USD/CAD pun rebound signifikan untuk pertama kalinya dalam nyaris satu bulan terakhir dengan bangkit dari 1.3081 ke 1.3278.